Strategi Perusahaan Tingkatkan Nilai Saham
Minggu, 17 Oktober 2021 19:49 WIB
INFO BISNIS – Webinar, Awarding SWA 100 & Indonesia Trillionaire Club, 14 Oktober 2021 menelisik dampak pandemi terhadap kinerja bisnis emiten-emiten yang sahamnya tercatat di BEI, sekaligus mengungkap strategi yang dilakukan sejumlah perusahaan dapat bertahan bahkan menampilkan kinerja bagus.
“Berdasarkan peringkat SWA100 tahun 2021, ternyata hanya 13 dari 100 perusahaan tersebut yang menghasilkan Wealth Added Index (WAI) positif. Artinya, hanya 13 persen perusahaan yang mampu menciptakan kekayaan bagi para pemegang sahamnya,” ujar Kemal Effendi Gani, Group Chief Editor SWA .
Kendati demikian, masih ada sejumlah emiten yang menghasilkan shareholders value tinggi kepada para investor. Misalnya harga saham Bank BRI Syariah naik 581,82 persen dari Rp330 menjadi Rp2.250, saham PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga melonjak 422,73 persen, dan saham PT Kimia Farma Tbk meningkat 240 persen.
Bahkan, perusahaan yang melakukan IPO (initial public offering) di Semester I/2021 ada yang harga sahamnya naik hingga ribuan persen dalam waktu kurang dari enam bulan. Sebut saja, PT DCI Indonesia yang melantai di BEI pada 6 Januari 2021, harga sahamnya melejit 13.947 persen dari harga perdana Rp420 naik menjadi Rp59.000 pada akhir Juni 2021.
Menurut Investor Relations Mayora Indah, Baskoro Santoso, Mayora optimistis harga sahamnya dalam jangka panjang akan mengikuti kinerja perseroan. Strategi yang dilakukan perseroan adalah memaparkan informasi sebenar-benarnya kepada pemegang saham mengenai kinerja perseroan, tantangan apa yang dihadapi dan bagaimana strategi perseroan dalam menghadapi ini semua, corporate governence, serta rencana jangka panjang perseroan.
PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) juga tetap ekspansif saat pandemi. Emiten ini memiliki total 214 toko hingga saat ini. Untuk mempertahankan kelangsungan usaha di tengah kondisi pandemi, Ace Hardware mengintensifkan penjualan secara daring dan mempromosikan produk-produk yang erat hubungannya dengan pandemi Covid-19. (*)