Seminar Nasional Penguatan Posisi Strategis BPD
Jumat, 10 Agustus 2018 17:02 WIB
INFO BISNIS-- Penarikan Undian Nasional Tabungan Simpanan Pembangunan Daerah (Simpeda) Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (BPD-SI) Periode ke-1 Tahun XXIX di 2018 di Hotel Novotel Bandar Lampung, Lampung juga digagas untuk memberikan added value pada semua peserta. Anggota Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) yang hadir dari seluruh Indonesia bisa mendapatkan manfaat dari Seminar Nasional BPD se-Indonesia dengan tema “Strategic Positioning BPD sebagai Bank of Regional Champion” yang digelar pada Jumat, 10 Agustus 2018.
Dalam sambutannya, Ketua Umum Asbanda yang juga Direktur Utama Bank DKI Kresno Sediarsi mengungkapkan bila seminar nasional ini sebagai bagian dari program Transformasi BPD. “Transformasi untuk BPD yang berdaya saing kuat dan berkontribusi pada perekonomian daerah. Perlu tindakan nyata bukan sekedar cita-cita,” kata Kresno Sediarsi.
Seminar dihelat dengan menghadirkan pembicara Dr. Ayi Ahadiat dan dimoderatori Asrian Hendi Caya. Bertindak memberikan opening speech adalah Gubernur Provinsi Lampung yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Hamartoni Ahadis. Peserta seminar juga mendapatkan elaborasi dari keynote speech yang diberikan Koordinator Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wilayah Barat (DKB IV) Sukamto dan Wakil Menteri Keuangan Prof Dr Mardiyasmo.
Selain jajaran komisaris dan direksi serta pimpinan divisi Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia sebagai peserta, hadir pula Kepala Kantor Bank Indonesia Lampung Budiharto Setyawan, Kepala Kantor OJK Lampung Indra Krisna, Komisaris Bank Lampung Lukman Hakim dan Zaidirina, serta Dirut Bank Lampung Eria Desomsoni.
Saat membacakan sambutan Gubernur Lampung, Hamartoni Ahadis mengatakan bahwa BPD harus melakukan transformasi. “Menjadi kompetitif, kuat, dan kontributif bagi pembangunan daerah. BPD seperti Bank Lampung bisa besar kedepannya,” katanya sesaat sebelum resmi membuka seminar.
Sementara itu, dalam keynote speechnya, Wamenkeu Mardiyasmo menjelaskan bahwa BPD bisa berperan sebagai strategic partner dalam membangun Indonesia dari pinggiran. “Ini sesuai dengan poin ke-3 Nawacita Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. BPD seharusnya menjadi motor pembangunan di daerah,” katanya.
Menurut Mardiyasmo, BPD mempunyai kekuatan competitive competence pada kedekatan dan pemahaman kultural serta sosiologis kedaerahan. “Itu menjadi modal dalam mengembangkan ekonomi lokal sesuai local wisdom. Layanan perbankan yang spesifik pada masyarakat daerahnya,” ujarnya.
Sementara itu, Ayi Ahadiat memaparkan bahwasanya disparitas ekonomi yang terjadi di Indonesia bisa menjadi peluang. “Ini kesempatan dan memposisikan BPD di tempat strategis mengatasi disparitas ekonomi,” katanya. Selain itu, Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung mendorong BPD adaptif dengan perubahan dan zaman.
Dengan seminar ini, Ketua Umum Asbanda mengharapkan para peserta mendapatkan wawasan nasional dan kondisi terkini sehingga mampu membantu mengembangkan BPD kedepannya. Selain seminar, dilaksanakan juga Musyawarah Nasional XVIII Asbanda 2018. (*)