Buka Rakornas KKBPK, Menko PMK Ingatkan Sinergitas untuk Kampung KB
Kamis, 15 Februari 2018 10:56 WIB
INFO BISNIS– Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan, Kampung KB merupakan lokus dari upaya untuk membangun keluarga yang sejahtera. “Karena itu butuh dukungan dari sektor lainnya, termasuk sinergitas program Kementerian dan Lembaga (K/L).”
Hal tersebut disampaikan Puan saat mewakili Presiden Jokowi membuka Rapat Kordinasi Nasional (Rakornas) Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) Tahun 2018 di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa, 13 Februari 2018.
Menurutnya keluarga yang sejahtera tidak hanya berkaitan dengan pengendalian kelahiran anak saja, akan tetapi berkaitan juga dengan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi keluarga. Oleh karena itu, sebutnya, Kampung KB sebagai lokus pembangunan keluarga kecil dan sejahtera membutuhkan dukungan dari sektor lainnya.
Dijelaskan Menko PMK, saat ini, pemerintah sedang menyusun Rancangan RKP 2019. “Merupakan kesempatan yang sangat baik untuk mensinergikan berbagai kegiatan Kementerian/Lembaga terkait ke dalam lokus Kampung KB,” ujarnya.
Menko PMK berharap, Rakornas ini dapat menjadi forum untuk mulai mengidentifikasikan sinergisitas kegiatan dari Kementerian yang diperlukan. Target yang mampu dilakukan sesuai dengan kapasitas fiskal APBN, peran Pemerintah Daerah, dan substansi lainnya yang perlu dimasukkan dalam RKP 2019. “Sehingga di tahun 2019, Kampung KB sebagai lokus pembangunan keluarga telah berisikan program-program yang terintegrasi,” kata Puan.
Tema Rakornas Program KKBPK Tahun 2018 kali ini ialah “Penguatan Integrasi Program Lintas Sektor di Kampung KB Guna Mempercepat Terwujudnya Kualitas Sumber Daya Manusia”. Tema ini, memberi pesan bahwa keberhasilan Program Kampung KB mensyaratkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan yang terkait.
Plt. Kepala BKKBN, Sigit Priohutomo menambahkan, dalam laporan Penyelenggaraan Rakornas 2018, hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Tahun 2017 menunjukan bahwa angka fertilitas total (TFR) sebesar 2,4.
“Artinya bahwa setiap wanita Indonesia rata-rata melahirkan 2,4 anak selama masa reproduksinya. TFR hasil SDKI tahun 2017 ini menurun dibandingkan dengan hasil SDKI tahun 2012, yaitu sebesar 2,6 anak per wanita. Penurunan TFR ini juga diikuti oleh kenaikan angka prevalensi kontrasepsi (CPR) dari 61,9 persen pada tahun 2012 menjadi 63,6 persen pada tahun 2017,” ucap Sigit.
Sigit berharap dari Rakornas ini dapat memperkuat komitmen bangsa untuk menempatkan program KKBPK sebagai program strategis dalam pembangunan karakter guna menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Hadir dalam pembukaan Rakornas KKBPK lainnya yaitu Menteri Kesehatan Nila F.Moeloek, Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat RI, termasuk para mitra kerja BKKBN, BUMN, Lembaga Donor dan Sektor Swasta. (*)