Kuartal Pertama, Laba Maybank Indonesia Catat Pertumbuhan Kuat
Selasa, 23 Mei 2023 23:26 WIB

MEMO BISNIS – PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (Maybank Indonesia atau Bank), menyampaikan Laporan Keuangan Konsolidasian yang berakhir pada 31 Maret 2023 dengan Laba sebelum Pajak (PBT) naik 33,3 persen menjadi Rp750 miliar dari Rp562 miliar tahun lalu. Pencapaian ini didukung oleh peningkatan pendapatan pada komposisi aset produktif, khususnya pembiayaan segmen korporasi dan ritel yang meningkat di tengah membaiknya situasi perekonomian Indonesia.
“Maybank Indonesia telah memulai kegiatan bisnisnya di tahun 2023 ini dengan penuh optimisme, di mana kami berhasil mencatat pertumbuhan yang kuat di seluruh segmen bisnis utama kami di sepanjang kuartal pertama tahun ini,” kata Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria.
Menurutnya, di tengah tantangan ekonomi global, Maybank Indonesia mencatat pertumbuhan pada pembiayaan segmen ritel, UKM dan korporasi seiring dengan daya beli masyarakat yang secara bertahap membaik dan kegiatan bisnis di Indonesia yang telah kembali normal. “Di saat yang sama, kami akan terus berupaya dalam menyeimbangkan komposisi simpanan nasabah agar kami dapat mengelola pendanaan dengan lebih efisien serta memperkuat fundamental Bank.”
Maybank Indonesia membukukan kenaikan pendapatan fee, terutama dari transaksi Global Markets (GM) sehubungan dengan kembali bergairahnya pasar, menguatnya kinerja anak perusahaan, dan Kualitas aset yang membaik.
Bank mencatat Laba Setelah Pajak dan Kepentingan Non-Pengendali (PATAMI) naik signifikan sebesar 45,7 persen menjadi Rp566 miliar dari Rp388 miliar tahun lalu. Pendapatan fee-based (Fee-based income) tercatat naik 20,7 persen menjadi Rp574 miliar dari Rp475 miliar Tahun lalu didukung oleh pendapatan fee Global Market yang tumbuh 98,7 persen menjadi Rp101 miliar dari Rp51 miliar di tengah pasar yang kembali bergairah.
Bank juga membukukan kenaikan Pendapatan recovery fee aset (Bank saja) menjadi Rp142 miliar sebagai upaya Bank dalam melakukan Perbaikan aset secara intensif dalam satu tahun terakhir. Di tengah menguatnya pasar di sepanjang Kuartal pertama 2023, Bank membukukan kenaikan pendapatan fee-based sebesar 30,6 persen secara Kuartalan.
Sementara itu penguatan laba juga terlihat pada Unit Usaha Syariah Maybank Indonesia yang mencatatkan Laba operasional sebelum provisi naik 32,0 persen menjadi Rp225 miliar dengan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) turun secara signifikan seiring dengan membaiknya kualitas aset. Unit Usaha Syariah Maybank Indonesia demikian juga membukukan kenaikan yang signifikan pada Laba sebelum Pajak (PBT), yaitu sebesar 178,4 persen menjadi Rp236 miliar pada kuartal pertama 2023.
Total aset Unit Usaha Syariah tumbuh 3,3 persen menjadi Rp39,61 triliun dari Rp38,33 triliun, menyumbang kontribusi terhadap total aset Bank (Bank saja) sebesar 26,4 persen. Selain itu, pembiayaan Unit Usaha Syariah Tumbuh 0,7 persen menjadi Rp24,74 triliun dari Rp24,56 triliun, terutama pembiayaan pada segmen UKM dan Ritel.
Maybank Indonesia senantiasa menerapkan strategi ‘Shariah First’ dan Leverage Model dimana keduanya memiliki peran strategis dalam meningkatkan bisnis Unit Usaha Syariah. Secara bersamaan, Bank juga melanjutkan strategi untuk mengoptimalkan pendanaan berbiaya rendah, sehingga strategi ini mendorong kenaikan pada CASA Unit Usaha Syariah sebesar 30,4 persen menjadi Rp15,33 triliun dari Rp11,76 riliun tahun lalu dengan rasio CASA yang meningkat menjadi 49,4 persen dari 40,6 persen.
Ke depan, kata Taswin, Maybank Indonesia akan melanjutkan penerapan strategi M25+ yang mencakup di antaranya transformasi untuk mengakselerasi kapabilitas digital SME dan mengedepankan solusi Islamic wealth. (*)