Akademisi Nilai Harga Beras Indonesia Terendah
Minggu, 25 Desember 2022 14:26 WIB
Akademisi Nilai Harga Beras Indonesia Terendah
MEMO BISNIS - Guru Besar Universitas Hasanuddin, Rusnandi Pandjung menilai harga beras di Indonesia terbilang rendah karena berkisar di Rp 10 ribu per kg. Harga tersebut justru menjadi harga terendah nomor dua di ASEAN, jika dibandingkan dengan harga beras di sejumlah negara lainya.
Rusnandi mengatakan, sebagai negara dengan beras sebagai makanan utama penduduknya, Indonesia tidak boleh tergantung pada impor beras. Sebab, volume perdagangan beras dunia sangat kecil jika dibandingkan kebutuhan komsumsi Indonesia. Sedikit saja gejolak terjadi secara gelobal, akan menyulitkan impor beras oleh Indonesia.
"Karena itu, tingkat produksi beras Indonesia harus dipertahankan secara berkelanjutan sesuai tingkat konsumsi. Pemerintah tidak hanya berpihak pada konsumen, tetapi juga pada produsen (petani)," kata dia.
Sebelumnya laporan Bank Dunia Indonesia Economic Prospect (IEP) periode Desember 2022, harga beras di Indonesia 28 persen lebih tinggi dari harga Filipina. Bahkan jika dibandingkan dengan Vietnam, Kamboja, Myanmar, dan Thailand harganya dua kali lipat lebih mahal.
Menurut Bank Dunia, mahalnya harga beras disebabkan karena adanya kebijakan pemerintah untuk mendukung harga pasar bagi produsen di sektor pertanian yang meliputi pembatasan perdagangan seperti tarif impor, monopoli impor BUMN untuk komoditas utama serta kebijakan harga pembelian minimum di tingkat petani.
Padahal, menurut Rusnandi, kebijakan yang tepat bagi sebuah negara adalah tidak membiarkan impor beras dibiarkan secara terbuka karena hal itu akan membuat harga jatuh dan menyurutkan motivasi petani dalam mengelola lahannya. "Sejauh ini kebijakan pemerintah menyoal harga beras saya kira masih menguntungkan petani," ujarnya. (*)