Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Batik Tulis Wolter Sukses Menciptakan Model Pakaian Batik Kekinian

Rabu, 7 September 2022 22:00 WIB

Iklan

MEMO BISNIS -- Batik cenderung dipandang terlalu formal, terlihat kaku, bahkan kolot, tidak sedinamis pakaian-pakaian trending yang sedang populer belakangan ini. Perlu diakui, kebanyakan batik masih didominasi motif-motif lawasan dengan warna-warna yang cenderung gelap, sebuah kombinasi yang sudah tidak menarik lagi dimata kebanyakan generasi muda yang sekarang ini berani tampil lebih bold.

Melihat realita yang ada, banyak produsen batik segera berinovasi, mereka berlomba-lomba untuk memodifikasi batik dan mencoba menyesuaikannya dengan selera pasar yang kian modern. Salah satu inovasi yang sering diadopsi adalah konsep fast fashion dimana produsen batik cap dan printing memadukan bahan batik dengan bahan lainnya untuk menciptakan beragam model pakaian batik secara kilat dengan looks yang lebih casual dan stylish serta harga yang kompetitif.

Strategi ini terbilang cukup sukses menggaet minat generasi muda yang memang sudah sangat fasih dengan trend fast fashion ini. Namun sayangnya, strategi fast fashion ini tidak dapat dinikmati oleh seluruh produsen batik, khususnya pengrajin batik tulis yang memproduksi batik secara handmade seutuhnya dengan kualitas, dan detail terbaik. Proses pengerjaan batik tulis bisa memakan waktu 3 hingga 6 bulan per lembar batik tulis.

“Beda dengan teman-temen pengrajin cap atau printing, kalau mereka cenderung lebih produksi massal ya. Batik tulis ga mungkin seperti itu, jadi berat kalau disuruh ngikutin trend fast fashion,” kata founder Batik Wolter, salah satu brand batik tulis Ibu Kota Abel Hesed.
Menurutnya, mau tidak mu mereka harus punya strategi beda supaya tetep bisa relevan. Disitu akhirnya kita lebih mainin ke corak motif batiknya, dibuat lebih kontemporer sama pewarnaan dibuat lebih berani dengan warna-warna modern.” 

Abel mengakui cukup berat awalnya untuk beralih dari motif lawasan yang sudah sangat kental dengan image kerajinan batik, ke motif kontemporer yang sebetulnya berjauhan dari konsep batik klasik pada umumnya.

Namun dengan pendekatan Batik Wolter yang lebih personal dan relevan bagi generasi muda, resiko yang diambil ini pun membuahkan hasil. Batik tulis dengan motif-motif seperti singa, harimau, naga, elang, merak, cenderawasih pun tidak hanya diterima tapi bahkan digandrungi oleh pasar, terbukti dari jumlah pengikut Instagram @batikwolter yang telah mencapai 124 ribu followers hanya dalam 2 tahun belakangan saja, menjadikannya salah satu top of mind brand batik tulis Nusantara.

“Ya ga nyangka juga sebetulnya, waktu itu cuma kepikir, ini daripada mati ditinggalkan, lalu punah, lebih baik kita nekat sedikit,” kata Abel.  

Menurutnya  menabrak-nabrak warna tidak apa-apa, yang penting dicoba dulu. “Lebih baik mati mencoba daripada pasrah saja. Ya berharap ini jadi awal yang baik untuk dobrak anggapan orang- orang tentang batik tulis, cenderung kaku, kolot, khususnya bagi yang muda-muda. Kita terus inovasi dan buktikan kalau batik tulis bisa stay relevant supaya ini terus terjaga, ga punah, ga ditinggalkan sama generasi muda,” kata Abel.

Iklan

OCBC Dukung UMKM Lewat Ruang Kreasi by OCBC

55 hari lalu

OCBC Dukung UMKM Lewat Ruang Kreasi by OCBC

Sinar Mas Land Gelar Festival Pasar Rakyat Go Digital

6 Februari 2024

Sinar Mas Land Gelar Festival Pasar Rakyat Go Digital

Kota Deltamas Selenggarakan Festival Kebudayaan Jepang, Bertajuk Deltamas Matsuri 2023

6 Februari 2024

Kota Deltamas Selenggarakan Festival Kebudayaan Jepang, Bertajuk Deltamas Matsuri 2023

200 Sambungan Rumah Terpasang di Timor Tengah Selatan

23 Januari 2024

200 Sambungan Rumah Terpasang di Timor Tengah Selatan

Gerakan Donasi Mukena untuk Pemberdayaan Perempuan

22 Januari 2024

Gerakan Donasi Mukena untuk Pemberdayaan Perempuan

Summarecon dan SouthCity Investasi Untuk Bangun Mal di Kawasan SouthCity

21 Januari 2024

Summarecon dan SouthCity Investasi Untuk Bangun Mal di Kawasan SouthCity

Penyebab Cedera Lutut saat Olah Raga

18 Januari 2024

Penyebab Cedera Lutut saat Olah Raga

Cegah Kanker Prostat dengan Deteksi Dini

18 Januari 2024

Cegah Kanker Prostat dengan Deteksi Dini

Waspadai Penyakit Low Back Pain Menyerang Usia Muda

18 Januari 2024

Waspadai Penyakit Low Back Pain Menyerang Usia Muda

Deteksi Dini Kanker Payudara

10 Januari 2024

Deteksi Dini Kanker Payudara