Metode PMPO Mudahkan Tes Psikologis
Senin, 14 Maret 2022 11:40 WIB
INFO BISNIS-Tes psikologis saat ini semakin banyak dilakukan untuk membantu melayani kebutuhan baik anak-anak maupun orang dewasa. Bagi kebutuhan nonmedis, tes ini dapat digunakan untuk menilai kepribadian serta mengidentifikasi minat dan keterampilan seseorang.
Manfaat lain dari tes psikologis adalah kemampuannya untuk menilai keterampilan profesional seseorang, termasuk kemampuan interpersonal dan kognitif. Menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health, tes psikologis juga dapat membantu mengidentifikasi minat, nilai, motivasi, dan proses pengambilan keputusan seseorang dalam hal pekerjaan.
Salah satu dari berbagai jenis tes psikologis yang populer ialah tes proyektif, tes kepribadian untuk memahami karakter seseorang. Tujuan tes ini membangkitkan tanggapan emosional dari seseorang untuk mempelajari sikap, sifat, dan perilaku mereka.
Dari berbagai aspek pertimbangan ilmiah, dapat dikatakan metode tes proyektif yang terbaik untuk mengevaluasi dan mengumpulkan data-data psikologis, terutama yang melibatkan data afektif. Salah satu dari metode proyektif ini adalah Projective Multi-Phases Orientation atau PMPO.
Metode PMPO adalah metode pengambilan data psikologis, yang merupakan hasil penyempurnaan dari metode-metode proyektif sebelumnya. Metode ini ditemukan oleh seorang psikolog sekaligus founder dari Grahita Indonesia, Yulianus Eko Budhi Purwanto.
Metode PMPO secara sah telah dipatenkan dan memiliki Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) No: 045367 oleh Kemenkumham RI sejak 2009. Landasan ilmiah yang digunakan oleh Eko Budhi Purwanto dalam mengembangkan metode ini ialah Teori Psiko Dinamika, Psycho Pain Theory, dan Teori Mutual Performance.
Psikodinamika merupakan teori yang menjelaskan perilaku kepribadian dalam arti dinamika energi yang tidak disadari dalam diri seseorang. Psycho-pain Theory menjelaskan pada dasarnya individu akan terus memperbaiki keadaannya buruk. Sedangkan Teori Mutual Performance berasumsi seorang individu akan terus berusaha berpenampilan sempurna, minimal kelihatan sempurna di mata individu lainnya.(*)