BRG dan KLHK Gelar Peringatan Tiga Tahun Restorasi Gambut
Selasa, 29 Januari 2019 14:53 WIB
INFO BISNIS - Mengakhiri tahun ketiga restorasi gambut, Badan Restorasi Gambut (BRG) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar acara peringatan Tiga Tahun Restorasi Gambut di Indonesia. Digelar di Auditorium Manggala Wanabakti Jakarta hari ini, 29 Januari 2019, acara ini dihadiri perwakilan dari kementerian dan lembaga, perwakilan tujuh pemerintah provinsi dan kebupaten di wilayah prioritas restorasi gambut, akademisi, petani gambut, dan lembaga swadaya masyarakat yang telah mendukung restorasi gambut.
Mengambil tema “Gotong Royong Jaga Gambut”, acara peringatan Tiga Tahun Restorasi Gambut ini juga dimaksudkan untuk memantapkan komitmen para pihak dalam meningkatkan kinerja restorasi gambut.
“Hasil yang dicapai dalam tiga tahun ini ikut berkontribusi dalam mengurangi karhutla secara signifikan. Titik panas yang kami identifikasi di dalam radius dua kilometer dari lokasi infrastruktur pembasahan gambut sangat kecil, masih di bawah 10 persen. Meskipun demikian, kami sadar tugas ini masih panjang dan membutuhkan kerja keras untuk mencapai hasil yang diinginkan pada tahun 2020,“ ujar Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead.
Selama tiga tahun ini, BRG bersama KLHK, Kementerian PUPR, TNI/Polri, pemerintah daerah, perguruan tinggi, masyarakat dan LSM, bergotong royong membasahi 679.901 hektare areal target restorasi gambut. Areal ini berada di luar wilayah konsesi. Untuk areal konsesi dilakukan supervisi yang baru dimulai pada September 2018 lalu.
Kegiatan restorasi gambut tiga tahun terakhir banyak dilakukan bersama masyarakat. Sebanyak 262 desa dan kelurahan didampingi BRG dan LSM melalui Program Desa Peduli Gambut. Kader restorasi di tingkat tapak berjumlah lebih 10 ribu orang yang terdiri dari guru, tokoh agama (da’i dan pendeta), petani kader sekolah lapang, perempuan dan anggota Pokmas.
Terkait dengan partisipasi masyarakat dan pemda, diberikan penghargaan kepada Desa Peduli Gambut terbaik, kader Pokmas, kader sekolah lapang dan OPD pengelola dana tugas pembantuan terbaik.
Sebagai upaya pencegahan dini terhadap kekeringan gambut, BRG memperkenalkan SIPALAGA atau Sistem Pemantau Air Lahan Gambut. Sistem ini memungkinkan kita dapat memantau Tinggi Muka Air di ekosistem gambut secara langsung (real time). (*)