Ajinomoto Peduli Palu, Sigi, dan Donggala
Senin, 3 Desember 2018 17:07 WIB
INFO BISNIS - Bangsa Indonesia kembali berduka, gempa 7,4 SR yang terjadi Jumat sore, 28 September 2018, dan mengakibatkan ribuan bangunan rusak dan lebih dari seribu orang meninggal di Palu, Sigi, dan Donggala. Bagi para korban, rentetan bencana seperti gempa, tsunami, dan fenomena likuifaksi yang terjadi menyebabkan trauma berkepanjangan. Rasa simpati itu turut mengundang banyak pihak untuk berpartisipasi membantu para korban, tak terkecuali perusahaan Ajinomoto Indonesia.
Sebagai perusahaan yang sudah berdiri hampir 50 tahun di Indonesia, bantuan ini merupakan aktivitas nyata dari Ajinomoto shared value (ASV), di mana fokus perusahaan tidak hanya pada aspek penjualan saja, tapi juga memberikan kontribusi positif untuk masyarakat Indonesia.
"Ajinomoto turut berduka dengan musibah bencana gempa yang menimpa warga Palu, Sigi, dan Donggala," ujar Tri Mulyo, Direktur PT Ajinomoto Indonesia.
Bantuan diserahkan oleh Direktur PT. Ajinomoto Indonesia Tri Mulyo kepada Kepala Markas PMI Syaiful Alam di Markas PMI di Palu-Sulawesi Tengah. Bantuan itu berupa 1.000 lembar selimut dan produk bumbu seperti AJI-NO-MOTO®, Masako® Ayam dan Sapi, Sajiku® Nasi Goreng Ayam, yang nilainya sebesar Rp 100 juta.
Penyerahan secara simbolis hasil pengumpulan sumbangan/donasi karyawan berupa pakaian layak pakai dalam kegiatan “MOTTAINAI CAMPAIGN II” 2018 untuk korban bencana alam gempa bumi dan tsunami di Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah, dilaksanakan melalui Organisasi Aksi Cepat Tanggap atau ACT. Penyerahan hasil “MOTTAINAI CAMPAIGN II” 2018 juga dilakukan di Kantor Cabang dan Pabrik.
Perlunya perlengkapan logistik seperti selimut, pakaian dan pengadaan produk untuk Dapur Umum pengungsian diharapkan efektif, mengingat cuaca akhir tahun yang sudah memasuki musim penghujan. Dapur Umum masih diperlukan para pengungsi karena mereka merasa lebih aman tinggal di pengungsian.
Kendati demikian, secara umum kondisi di Palu dan sekitarnya sudah normal. Pasar, restoran, sekolah dan kantor-kantor pemerintah setempat, semua sudah beraktivitas seperti biasa. Palu, Sigi, dan Donggala sedang menata diri untuk membangkitkan potensinya kembali. Harapannya, ke depan masyarakat lebih maju dan terpacu untuk membangun daerah Palu, Sigi, dan Donggala. (*)