Handep, Penggerak Ekonomi dan Pelestari Budaya Kalimantan
Rabu, 12 Juli 2023 20:00 WIB
MEMO BISNIS - Handep, sebuah fashion brand dan social enterprise kenamaan Indonesia yang berasal dari Kalimantan Tengah, didirikan oleh anak muda Dayak, Randi Julian Miranda Bersama dua rekannya, Yoan Taway dan Kuratul Aini. Handep didirikan atas dasar keprihatinan Randi atas ketidakadilan yang dialami masyarakat Dayak dari dampak eksploitasi tambang dan sawit yang dilakukan perusahaan-perusahaan besar.
Meskipun ada banyak sekali perusahaan skala besar di Kalimantan, namun kesempatan untuk memperoleh pekerjaan bagi masyarakat Dayak masih sangat terbatas. Tidak hanya itu, perusahaan-perusahaan ekstraktif ini juga menyebabkan berbagai dampak lingkungan yang buruk seperti deforestasi, banjir skala besar, pencemaran sungai, serta permampasan tanah dan hutan Adat.
Faktor inilah yang mendorong HANDEP memutuskan untuk mengambil peranan yang sangat penting demi mendukung penuh masyarakat adat Dayak melalui matapencaharian yang lebih berkearifan lokal dan tidak merusak lingkungan, khusunya hutan hujan Kalimantan yang memainkan peranan penting dalam keseimbangan ekosistem.
Handep merupakan singkatan dari Handmade Ethical Products. Namun, dalam bahasa Dayak, Handep artinya saling membantu, gotong royong, atau bersama-sama dalam semangat keleuargaan, dimana semua orang harus berkontribusi.
Handep memilih model social enterprise karena tujuannya tidak hanya demi mencari keuntungan semata, tetapi membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya. "Jadi program-program dari pemerintah pun jarang banget bisa masuk, inilah yang membuat Handel akhirnya mengambil peranan penting dalam mendukung masyarakat adat yang ada di sana," kata Randi.
Handep pun telah mendapatkan berbagai penghargaan di tingkat nasional dan global, seperti Impact Hero Asia Pacific, Forbes 30 Under 30 untuk kategori Social Impacts, Indonesia Brand Founders Award. Handep telah menjadi salah satu usaha sosial dan sustainable brand yang menjadi contoh bisnis yang mengedepankan nilai-nilai keberlanjutan, transparansi, dan berkeadilan.
Randi berharap semoga lebih banyak anak muda Indonesia mau bekerja untuk kepentingan sosial, lingkungan dan budaya. “Anak muda Indonesia berkaryalah dan jangan hanya menentingkan uang saja. Memang kita butuh profit, tapi sebisa mungkin upayakan ada hal-hal positif yang bisa kita berikan kepada orang di sekitar dan lingkungan kita," ujarnya. (*)