TEMPO Interaktif, Jakarta -Setelah sukses memasarkan rumah bersubsidi kini Harvest City, Cibubur menjagokan klaster terbaru, Edelweiss yang lebih eksklusif dengan 160 unit rumah pada tahap pertama. Dengan harga yang masih terjangkau, Rp 190 jutaan hingga Rp 400 jutaan per unit, klaster ini menyajikan tipe Earina (90/45), Eclipta (112,5/52), Eforbia (120/65), Encelia (105/75) dan Escallonia (120/87). Dua tipe terakhir merupakan rumah dua lantai. Edelweiss yang terletak persis di depan rencana pembangunan water park, sudah laku 50 unit. Tipe Earina merupakan yang favorit dengan harga Rp 174 jutaan per unit, sudah termasuk PPN dan biaya lainnya. “Dengan spesifikasi terbaik seperti rangka atap baja ringan, kusen alumiun, dan bata merah, serta tiga kamar tidur, kami bisa memberi harga terbaik di Rp 299 jutaan,” ujar Leonard Suprijatna, Sales & Marketing Manager Harvest City. Untuk Edelweiss tahap kedua yang akan diluncurkan tidak lama lagi, pengembang akan menyajikan 200-an unit rumah. Keduanya berada di klaster terpisah dengan pintu gerbang berbeda.
Untuk kawasan komersial, 53 unit Ruko Durio Niaga sedang dibangun di antara klaster Dianthus dan Edelsweiss. Ruko tipe 30/36 satu lantai seharga Rp 100 jutaan per unit ini telah habis terjual, 60% dibeli penghuni sendiri. Ruko inilah yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan seharihari penghuni Harvest City yang saat ini sudah mencapai 100 kepala keluarga lebih. Bulan depan pengembang berencana meluncurkan Ruko Harvest Boulevard sebanyak 40 unit dengan perkiraan harga per unit Rp 400 jutaan. Ruko dua lantai ini tentu memiliki spesfikasi yang lebih baik daripada Durio Niaga.
Sejak 2 Oktober 2008, Harvest City telah menjual total 1.350 unit dari klaster-klaster Dianthus, Durio, Bromelia, Durio II dan Edelweiss. Klaster Dianthus, Durio, Bromelia dan Durio II menyajikan rumah bersubsidi. Dianthus dan Durio sudah habis terjual, sedangkan Bromelia dan Durio II sedang dibangun dan hampir habis terjual. “Yang lebih dulu laris adalah tipe kecil dan menengah. Rumah bersubsidi lebih cepat laris,” kata Leo. Maklum rumah tipe 22/60 dengan satu kamar ini hanya Rp 53 jutaan.
Kebanyakan rumah dibeli dengan skema KPR yang rentang waktu pelunasannya 10-15 tahun. Harvest City bekerjasama dengan Bank Mandiri, BTN, BII, BII Syariah, Permata Bank dan BRI. Bunga di bawah 10%. Pengembang memberikan subsidi bunga pada momen tertentu, seperti akhir tahun.
Kini klaster Dianthus, Durio dan Bromelia sudah diserahterimakan, menyusul Durio II dan Edelweiss yang akan selesai dalam 12 bulan setelah booking fee. “Tahun ini diharapkan kami bisa melakukan serah terima untuk 1.000 unit rumah,” kata Leo.
Harvest City yang berlokasi di ujung Jalan Transyogi, tepatnya di pertemuan antara Cibubur dan Cileungsi, Kabupaten Bogor, terus mematangkan kawasan dengan membangun komunitas penghuni secepat dan sebanyak mungkin. Sambil membantu pemerintah mengembangkan rumah bersubisidi, pengembang gencar membangun perumahan dengan harga lebih terjangkau ini, di lokasi yang premium yaitu di dekat pintu gerbang utama. DANIS PURWONO
