Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BUMDes Menggeliat, Jumlah KPM BLT Dana Desa Menurun

Selasa, 11 Mei 2021 10:14 WIB

Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar saat rapat koordinasi tingkat menteri terkait evaluasi dan percepatan penyaluran bansos, Jakarta, Senin (10/5/2021).
Iklan

INFO BISNIS - Meningkatnya aktivitas sejumlah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di beberapa daerah berdampak pada penurunan jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa. 

Hal tersebut diungkapkan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar saat rapat koordinasi tingkat menteri yang dilakukan secara daring, terkait evaluasi dan percepatan penyaluran Bantuan Sosial (Bansos) di Jakarta, Senin 10 Mei.

"Banyak sekali BUMDes yang mulai menggeliat. Sehingga desa ini menggunakan dana desa untuk ekonomi produktif.  Mereka melibatkan warga yang semula KPM (BLT Dana Desa) dalam aktivitas ekonomi produktif. Yang diperkirakan pendapatannya sudah cukup, sehingga dianggap tidak layak lagi menerima BLT," ujar Doktor Honoris Causa dari UNY ini.

Selain itu, penurunan KPM BLT Dana Desa juga disebabkan banyaknya KPM BLT yang telah masuk ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).  Pasalnya, BLT Dana Desa yang diberikan sejak tahun lalu ini, bertujuan menangani masyarakat desa terdampak covid-19 yang belum terdata di dalam DTKS.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Arahan dari Menko PMK (Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), BLT Dana Desa diberikan untuk mengisi ruang kosong DTKS. Sekarang DTKS sudah tertata bagus. KPM BLT Dana Desa banyak masuk DTKS," kata mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.

Abdul Halim mengatakan, dana desa saat ini banyak digunakan untuk pencegahan dan penanganan covid-19. Salah satu kegiatan tersebut yakni untuk penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan (PPKM) di desa.

Menteri Desa juga tengah memantau aktivitas ruang isolasi desa yang telah digeliatkan sejak 2020. Ruang tersebut untuk mencegah terjadinya penyebaran penularan Covid-19 di desa. "Memang pemanfaatannya (ruang isolasi desa) tidak sebanyak dulu. Karena kesadarannya sekarang mulai tinggi," ujarnya.(*)

Iklan

Gubernur Arinal Paparkan Implementasi Program Kerja TPAKD Provinsi Lampung

18 Mei 2022

Gubernur Arinal Paparkan Implementasi Program Kerja TPAKD Provinsi Lampung

Korban Kerusuhan di Maluku Dapat Ganti Rugi

5 Agustus 2021

Korban Kerusuhan di Maluku Dapat Ganti Rugi