FABA Jadi Primadona Baru Pengembangan Industri
Minggu, 11 April 2021 16:44 WIB
INFO BISNIS - FABA (fly ash and bottom ash) atau abu batu bara, berpotensi menjadi primadona baru dalam pengembangan industri nasional. Pemerintah diminta untuk segera membuat petunjuk teknis (juknis) pemanfaatan FABA. Hal ini menjadi fokus pada Webinar Forum PWI Jaya Series "Mengoptimalkan Manfaat FABA untuk Pembangunan Ekonomi", pada Jumat, 9 April 2021.
"MKI mengapresiasi dukungan jajaran PWI atas legalitas yang didapat FABA sebagai limbah yang tidak beracun, sebagaimana sudah ditetapkan oleh pemerintah," ucap Wiluyo Kusdwiharto, Ketua Umum Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI).
Komisaris Utama PT PT Bukit Pembangkit Innovative Sri Andini menegaskan, tidak ada satupun negara di dunia yang mengkategorikan FABA sebagai limbah B3. Sementara, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Nani Hendiarti mengatakan, FABA dari PLTU dan kegiatan atau industri lainnya yang menggunakan teknologi selain stocker boiler dikategorikan sebagai Limbah Non-B3.
Dosen Institut Teknologi Sepuluh November, Januarti Jaya Ekaputri memastikan, FABA merupakan limbah padat tak beracun dan di banyak negara sudah memberikan manfaat ekonomis bagi warganya. Kemudian, Pengamat masalah lingkungan, Fachrurrozie Sjarkowi menyatakan, geliat FABA sekarang ini menumbuhkan peluang sekaligus tantangan. Hasil risetnya melegitimasi material FABA dapat dimaanfaatkan untuk pengembangan lingkungan.(*)