Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Peluncurkan Buku di Dies Natalis Universitas Pancasila

Kamis, 22 Oktober 2020 10:51 WIB

Peluncuran Buku "Diplomat Kesasar", karya Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman (2009-2013) Eddy Pratomo, yang digelar secara virtual, Rabu (21/10).
Iklan

Dekan Fakultas Hukum Universitas Pancasila yang juga mantan Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman (2009-2013) Eddy Pratomo  meluncurkan buku autobiografi ”Diplomat Kesasar” secara virtual, Rabu, 21 Oktober lalu. Peluncuran buku tersebut menandai peringatan Dies Natalies Universitas Pancasila ke-54.

”Autobiografi ini menarik dibaca karena tidak hanya menampilkan ’karier formal’ Mas Eddy sebagai diplomat. Buku ini juga menyajikan estafet perjalanan hidup beliau yang patut diteladani,” kata Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi yang memberikan pengantar dalam buku tersebut.

Menurut Menlu Retno, selain tekun belajar hingga meraih gelar doktor dan dikukuhkan sebagai guru besar hukum internasional, sosok Eddy Pratomo juga menjalani ”karier nonformal” pasca purna tugas dari Kementerian Luar Negeri.  Selain mengajar di sejumlah kampus, Eddy juga aktif sebagai konsultan hukum di berbagai perusahan dan perbankan nasional serta menjadi pelaku usaha di bidang alat kesehatan, pertambangan hingga barang rongsokan.

Pimpinan Universitas Pancasila juga turut memberikan testimoni yakni Dr. (HC). Siswono Yudo Husodo, Ketua Pembina Yayasan Pendidikan dan Pembina UP (YPPUP), Edie Toet Hendratno, Ketua Pengurus YPPUP, dan Wahono Sumaryono, Rektor Universitas Pancasila.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Eddy Pratomo menjelaskan, autobiografinya tidak melulu bercerita tentang perjalanan karier diplomatnya selama 32 tahun. Kenapa bukunya diberi judul “Diplomat Kesasar?” Menurut Eddy, kehidupan pribadinya sarat cerita kesasar. Setelah menamatkan pendidikan guru agama tingkat pertama di Kendal, dia melanjutkan sekolah calon penghulu di Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN) Yogyakarta, mandor perusahaan kayu di Kalimantan, dan Kemenlu.

Karier panjang Eddy Pratomo sebagai diplomat di New York, Jenewa, London dan Berlin, dilanjutkan sebagai Dirjen Hukum Perjanjian Internasional Kemenlu, staf khusus Ketua DPR RI, serta Utusan Khusus Presiden untuk Penetapan Batas Maritim antara Republik Indonesia dan Malaysia (2015-2018).

Selepas pensiun dari Kemenlu, Eddy terpilih sebagai Dekan FH UP, Mei lalu. Saat ini, dia juga bertugas sebagai staf ahli Kementerian Kelautan dan Perikanan bidang penanggulangan ilegal fishing dan staf ahli Kemenlu bidang perundingan batas maritim antara Indonesia dengan negara tetangga.

Iklan

Berita terkait tidak ada