Pertamedika IHC Kelola Tujuh Rumah Sakit BUMN
Senin, 10 Agustus 2020 16:47 WIB
Pertamedika IHC (Indonesia Healthcare Corporation) melakukan penandatangan akta jual beli dengan tujuh Sakit BUMN sebagai bentuk tindak lanjut dari rencana Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengkonsolidasikan rumah sakit BUMN ke dalam holding rumah sakit BUMN. Acara tersebut diadakan di Synergy Lounge Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Kamis, 7 Agustus 2020. Menteri BUMN, Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, serta para Direktur BUMN ikut menghadiri acara tersebut.
Menteri Erick mengatakan, penandatanganan akta jual beli ini merupakan tindaklanjut dari pengembangan Rumah Sakit BUMN secara bersama dalam grup IHC yang berpotensi untuk meningkatkan peran dalam ketahanan kesehatan nasional melalui empat objektif strategis. Yaitu, penyediaan layanan kesehatan berkualitas, peningkatan jaringan dan skala, pengembangan kapabilitas dan inovasi, serta integrasi dan kolaborasi ekosistem kesehatan nasional. “Saya berpikir seharusnya seluruh RS milik BUMN dapat dikelola secara profesional dan transparan, dan dipimpin oleh orang yang memiliki keahlian di bidang kesehatan, ” ujarnya.
Kegiatan yang merupakan aksi korporasi ini merupakan bagian dari roadmap pembentukan Holding RS BUMN yang dimulai sejak 2018 melalui pengambilalihan saham mayoritas Rumah Sakit Pelni. Sebelumnya, pada 30 Juni lalu Pertamedika IHC secara resmi mengambil alih saham tujuh rumah sakit BMUN.
Ketujuh Perusahaan BUMN tersebut adalah PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebagai pemegang saham PT Krakatau Medika; PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) sebagai pemegang saham PT Rumah Sakit Pelabuhan; PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) sebagai pemegang saham PT Pelindo Husada Citra; PT Perkebunan Nusantara X sebagai pemegang saham PT Nusantara Medika Utama.
Pertamedika IHC selaku holding rumah sakit BUMN akan menempati peringkat dua grup rumah sakit yang memiliki jaringan terbesar di Indonesia dengan total lebih dari 4.500 tempat tidur. Pembentukan holding rumah sakit BUMN fase kedua ini telah menambah jumlah rumah sakit yang akan dikelola grup IHC dari 14 unit menjadi 35 unit. Secara konsolidasi, grup RS BUMN diestimasikan memiliki pendapatan usaha Rp 4,5 tilliun dengan total aset sekitar Rp 5 trilliun.