Telkom Bagikan Dividen Rp 16,23 Triliun
Jumat, 24 Mei 2019 18:58 WIB
INFO BISNIS – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) Tahun Buku 2018 yang dilaksanakan di Jakarta pada Jumat, 24 Mei 2019, menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 16,23 triliun. Rapat menyetujui payout ratio sebesar 90 persen ini dengan rincian 60 persen atau sebesar Rp 10,82 triliun merupakan dividen tunai dan 30 persen atau Rp 5,41 triliun merupakan dividen spesial. Sementara itu, sisanya sebesar 10 persen atau Rp 1,80 triliun merupakan laba ditahan.
Dividen Tunai dan Dividen Spesial Tahun Buku 2018 akan dibayarkan secara sekaligus selambat-lambatnya pada 27 Juni 2019. Adapun yang berhak menerima Dividen Tunai dan Dividen Spesial adalah para pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan per 13 Juni 2019 sampai dengan pukul 16.15 WIB.
Sesuai dengan keputusan RUPST tersebut maka laba bersih sebesar Rp 18,0 triliun yang dibukukan perseroan sepanjang 2018, 90 persennya akan dibagikan sebagai dividen sedangkan 10 persen sisanya digunakan untuk membiayai pengembangan usaha perseroan.
Laba bersih ini dihasilkan dari pendapatan perseroan di tahun 2018 yang mencapai Rp 130,8 triliun, tumbuh positif sebesar 2 persen dibanding tahun 2017 dengan EBITDA Rp 59,2 triliun. Bisnis digital yang meliputi konektivitas broadband dan layanan digital menjadi mesin pertumbuhan Perseroan yang meningkat secara signifikan sebesar 23,1 persen, sehingga kontribusi bisnis digital di tahun 2018 kian dominan menjadi 63,0 persen dari total pendapatan.
Sebagai Digital Telecommunication Company, Telkom terus melakukan penguatan kapabilitas digital dalam hal layanan, infrastruktur, dan pengalaman digital pelanggan. Hal ini diyakini dapat terus meningkatkan kinerja perusahaan yang jauh lebih baik ke depannya. Terbukti pada pencapaian kinerja perseroan di awal tahun 2019, di mana pendapatan, EBITDA, dan laba bersih tumbuh high single digit dibanding periode yang sama tahun lalu.
Total belanja modal pada tahun 2018 adalah sebesar Rp 33,6 triliun yang terutama digunakan untuk meningkatkan kapabilitas digital melalui pembangunan infrastruktur broadband. Sampai dengan akhir tahun 2018, Telkom telah memiliki total Base Tranceiver Station (BTS) sebanyak 189.081 unit dengan BTS 3G dan 4G LTE sebanyak 138.771 unit.
Jaringan backbone serat optik yang dibangun mencapai total panjang 161.652 dengan jaringan akses fiber optic mencakup 30,12 juta home-passed dan 382.870 Wi-Fi access. Selain itu, Telkom juga mengoperasikan tiga satelit dengan total kapasitas 133 transponder equivalent (TPE). (*)