Bukalapak Dapat Kucuran Investasi dari Mirae Asset-Naver Asia
Jumat, 18 Januari 2019 10:01 WIB
INFO BISNIS - Salah satu perusahaan teknologi penyedia layanan jual beli daring terbesar di Indonesia, Bukalapak, mendapat kucuran dana investasi dari Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund, untuk pengembangan bisnisnya.
Head of New Growth Investment Mirae Asset Capital Jikwang Chung mengatakan, investasi tersebut merupakan bentuk kerjasama Co-Investment Fund antara perusahaan finansial dan e-commerce yang tengah berkembang. “Melalui beragam kolaborasi strategis, kami akan mendukung Bukalapak agar dapat terus berkembang,” kata Chung dalam keterangan tertulis, Kamis, 17 Januari 2019.
Co-Founder and President Bukalapak Fajrin Rasyid mengatakan, pihaknya menyambut baik dukungan dari Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund terhadap bisnis Bukalapak. “Kami berharap dengan adanya dukungan kemitraan ini dapat semakin mempercepat langkah kami untuk berinovasi melalui teknologi, untuk mendorong usaha kecil di Indonesia semakin naik kelas,” kata Fajrin.
Bukalapak sebelumnya juga telah didukung beberapa pemegang saham utama seperti EMTEK, Ant Financial, Government of Singapore Investment Corporation (GIC).
Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund berencana terus berinvestasi pada perusahaan yang memiliki pertumbuhan tinggi, terus berinovasi, dan tentunya yang dapat memberikan keuntungan jangka panjang, seperti e-commerce, platform internet, kesehatan, barang konsumsi, distribusi, serta logistik.
Saat ini, Bukalapak telah memberdayakan 4 juta usaha kecil di seluruh Indonesia, 500.000 warung yang tergabung di Mitra Bukalapak, 700.000 pelaku usaha mandiri, serta 50 juta pengguna di seluruh Indonesia. Di Bukalapak, setiap harinya terjadi lebih dari 2 juta transaksi. Jumlah ini diprediksi.akan terus meningkat seiring tingginya kebutuhan masyarakat akan e-commerce. Perkembangan ini ditunjukkan dengan jumlah pendapatan transaksi pada kuartal IV 2018 yang telah melampaui pendapatan selama satu tahun pada periode 2017.
Di samping itu, fakta menunjukkan adanya peningkatan pesat penggunaan mobile internet dalam beberapa tahun terakhir. Termasuk penggunaan e-commerce. Antara 2014 hingga 2017, industri ini mengalami peningkatan rata-rata 35 persen per tahun dan sedang memasuki fase pertumbuhan yang tinggi. (*)