Robert Blake: Perang Dagang AS dan Cina Bisa Untungkan Indonesia
Kamis, 27 Desember 2018 14:55 WIB
INFO BISNIS-- Perang dagang yang melibatkan dua negara besar, yakni Amerika Serikat dan Cina rupanya berdampak negatif pada penjualan hasil pertanian di wilayah Maryland. Dampak itu terutama terjadi pada sektor kedelai.
Ahli bidang pertanian Amerika Serikat Robert Blake mengatakan, situasi ini justru menjadi peluang bagi Indonesia untuk mendapatkan harga beli yang menarik dibandingkan saat sebelum kebijakan perang tarif Amerika Serikat dengan Cina diberlakukan.
"Persediaan kedelai di Maryland hanya sanggup bertahan selama tiga bulan sejak dipanen. Konsekuensi nya untuk dijual murah atau dimusnahkan bila penjualan kedelai mereka tidak habis dalam kurun waktu dimaksud," kata Robert, dalam keterangan tertulis, Senin, 24 Desember 2018.
Dia mengatakan, selain kedelai Amerika Serikat juga memiliki ketergantungan dengan buah tomat sampai 80 persen. Rata-rata buah tersebut didapat melalui impor dari Kanada.
"Tomat Indonesia bisa masuk pasar Amerika Serikat selama harga jualnya bersaing. Kami membuka peluang ini bagi Kementerian Pertanian," katanya.
Selanjutnya, kata Robert, kedekatan hubungan University of Maryland dengan FDA juga sangat memberikan keuntungan bagi Kementan untuk memahami standar dan permintaan yang harus dipenuhi oleh Indonesia bila ingin melakukan ekspor komoditas pertanian ke wilayah Amerika Serikat.
"Laboratorium dan lahan percobaan yang berteknologi tinggi merupakan satu diantara yang harus dipenuhi. Selain itu, era perdagangan saat ini juga didominasi oleh perdagangan internet, tidak terkecuali penjualan produk hasil pertanian dan pangan olahan," ujar Robert.
Dia mengatakan, perkembangan Artificial Intellegence (AI) saat ini sudah merambah ke berbagai sektor kehidupan di Amerika Serikat. Tidak hanya implementasi di bidang militer dan teknologi, namun juga merambah pada bidang pertanian dan kesehatan.
"Teknologi pertanian Amerika Serikat sudah mengandalkan penggunaan AI sebagai bentuk langkah percepatan berbagai proses pertanian," ucapnya. (*)