Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Delapan Negara Tampil di Indonesian Dance Festival 2018

Sabtu, 10 November 2018 11:36 WIB

Maestro tari kontempores Korea Selatan Eun-Me Ahn, salah satu peserta Indonesia Dance Festival 2018 yang digelar 6-10 Nov 2018 di Jakarta.
Iklan

INFO BISNIS - Pergelaran tari kelas dunia Indonesia Dance Festival (IDF) 2018 dibuka oleh Plt. Kepala Dinas Pariwisata (Kadisparbud) DKI Jakarta Asiantoro, di gedung Teater Besar Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Selasa (6/11) malam. Dalam acara pembukaan IDF ke-14 ini, diberikan penghargaan untuk maestro tari kontemporer Indonesia, almarhum Gusmiati Suid.

Sepanjang kariernya, Gusmiati telah melahirkan karya-karya tari terkenal diantaranya tari Kabar Burung, Api dalam Sekam, dan tari Rantak pada tahun 1976. Sumiati juga memimpin sanggar tari Gumarang Sakti bersama putranya, Boy G. Sakti, dan telah melahirkan banyak karya seni tari bertaraf nasional dan internasional melalui sanggar tersebut. Penghargaan ini diterima oleh kedua putri Gusmiati Suid, dan akan diserahkan oleh Prof. Dr. Edi Sedyawati dan Dr. Julianti Parani.

Menandai tahun ke 26 keberadaannya, ajang dua tahunan ini kini hadir dengan tema “Demo/cratic Body: How Soon Is Now?” yang melibatkan 8 negara, yaitu Indonesia, Meksiko, Prancis, India, Jerman, Australia, Korea Selatan, dan Singapura. IDF diadakan di berbagai tempat di Jakarta dari tanggal 6 – 10 November 2018, antara lain di Taman Ismail Marzuki, Gedung Kesenian Jakarta, Perpustakaan Nasional RI, Teater Salihara.

Hingga tahun 2016, IDF telah berhasil menampilkan tak kurang dari 250 karya-karya koreografer terkemuka Indonesia dan karya-karya penting dari berbagai negara Asia, Eropa, Afrika, Australia dan Amerika. IDF juga didukung oleh para kurator tari internasional terkemuka, yaitu Tang Fukuen (Singapura), Daisuke Muto (Jepang) dan Arco Renz (Jerman).

IDF hadir berdasarkan keprihatinan dosen-dosen yang juga merupakan seniman tari di IKJ akan sepinya kegiatan seni tari bertaraf internasional sehingga menggugah mereka untuk mendirikan IDF pada tahun 1992. Para dosen Fakultas Seni Pertunjukan tersebut adalah Sal Murgiyanto, Nungki Kusumastuti, Maria Darmaningsih, Melina Surjadewi, Dedy Luthan, Tom Ibnur, serta didukung oleh Farida Oetojo, Sardono W. Kusumo dan lainnya untuk menggarap festival tari kontemporer, yang eksistensinya tetap terjaga hingga tahun ini.

Selama lebih dari dua dekade, Indonesian Dance Festival berkibar di dunia tari internasional. Sebagai sebuah acara dua tahunan, IDF mendorong munculnya begitu banyak koreografer terkemuka sambil berusaha keras untuk menampilkan festival yang bergengsi dan bertaraf internasional setiap kali acara berlangsung. IDF tidak hanya menampilkan karya-karya koreografer terkenal di dunia internasional, namun juga berupaya menemukan bakat-bakat para koreografer muda Indonesia untuk ditampilkan di IDF.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Program-program utama festival ini meliputi: pementasan tari yang terdiri dari showcase (Kampana) dan main performance, workshop (akademi IDF), presentasi, seminar, penerbitan dan publikasi seni tari, kompetisi, master class, commission works, dan berbagai program stimulasi karya-karya baru serta berbagai presentasi karya-karya inovatif dari para seniman muda potensial.

Seno Gumira Ajidarma, Rektor IKJ mengatakan “IDF harus jadi wadah pembelajaran, bukan saja bagi seniman tari, tapi seniman lain, termasuk peminat seni. Kegiatan-kegiatan pada pelaksanaan IDF harus dapat menjadi penentu standar kualitas dan meningkatkan penyelenggaraan acara menjadi lebih baik. Pergelaran yang ditampilkan setiap hari menjadi momentum ritual peningkatan mutu”.

Visi dan misi festival ini berpijak pada konteks pengalaman kultural Indonesia yang hidup dalam kisaran dan pertemuan dari berbagai akar budaya yang sangat beragam. IDF diciptakan sebagai wahana pertemuan kreatif berbasis pengalaman lintas budaya sebagai proses pembelajaran bagi semua orang untuk menjelajahi dan menyelami keragaman kultural dari berbagai bangsa di dunia.

IDF mengajak publik Jakarta dan Indonesia untuk merayakan kreativitas budaya yang beragam dengan segala perbedaan identitas sehingga terjadi dialog guna membangun kehidupan yang lebih indah dengan toleransi serta apresiasi terhadap keberagaman. (*)

Iklan

OCBC Dukung UMKM Lewat Ruang Kreasi by OCBC

26 hari lalu

OCBC Dukung UMKM Lewat Ruang Kreasi by OCBC

Sinar Mas Land Gelar Festival Pasar Rakyat Go Digital

51 hari lalu

Sinar Mas Land Gelar Festival Pasar Rakyat Go Digital

Kota Deltamas Selenggarakan Festival Kebudayaan Jepang, Bertajuk Deltamas Matsuri 2023

51 hari lalu

Kota Deltamas Selenggarakan Festival Kebudayaan Jepang, Bertajuk Deltamas Matsuri 2023

200 Sambungan Rumah Terpasang di Timor Tengah Selatan

23 Januari 2024

200 Sambungan Rumah Terpasang di Timor Tengah Selatan

Gerakan Donasi Mukena untuk Pemberdayaan Perempuan

22 Januari 2024

Gerakan Donasi Mukena untuk Pemberdayaan Perempuan

Summarecon dan SouthCity Investasi Untuk Bangun Mal di Kawasan SouthCity

21 Januari 2024

Summarecon dan SouthCity Investasi Untuk Bangun Mal di Kawasan SouthCity

Penyebab Cedera Lutut saat Olah Raga

18 Januari 2024

Penyebab Cedera Lutut saat Olah Raga

Cegah Kanker Prostat dengan Deteksi Dini

18 Januari 2024

Cegah Kanker Prostat dengan Deteksi Dini

Waspadai Penyakit Low Back Pain Menyerang Usia Muda

18 Januari 2024

Waspadai Penyakit Low Back Pain Menyerang Usia Muda

Deteksi Dini Kanker Payudara

10 Januari 2024

Deteksi Dini Kanker Payudara