10 Diplomat Muda dari 10 Negara Ikuti Program Persahabatan
Sabtu, 21 Juli 2018 06:06 WIB
INFO BISNIS - Kementerian Luar Negeri RI c.q. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik berinisiatif untuk menciptakan program yang ditujukan bagi 10 diplomat muda dari 10 negara. Kegiatan bertajuk “Friends of Indonesia (FOI): Fellowship for Future Ambassadors” diselenggarakan pada 18-27 Juli 2018 di Jakarta, Bandung, dan Bali.
Program ini dimaksudkan untuk memberikan update bagi para peserta mengenai Indonesia. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan hubungan persahabatan dengan 10 negara sahabat yang mengirimkan diplomat mudanya untuk berpartisipasi dalam program ini, yaitu Bangladesh, Fiji, Guyana, Kamboja, Jepang, Meksiko, Myanmar, Nigeria, Papua Nugini, dan Portugal.
Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Cecep Herawan, berharap inisiatif baru ini dapat menciptakan Friends of Indonesia dari kalangan diplomat muda yang merupakan Future Ambassadors. “Kegiatan ini mampu memberikan manfaat positif, baik bagi para peserta, maupun bagi Indonesia, khususnya Kementerian Luar Negeri RI dan Perwakilan RI di luar negeri sebagai counterpart mereka,” ujar Cecep.
Di Jakarta, para peserta dipertemukan dengan para Menteri Luar Negeri RI, berkunjung ke Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian di Sentul, berkunjung ke salah satu kantor media ternama Indonesia, dan menjalin network dengan para calon diplomat RI di Pusat Pendidikan dan Pelatihan, Kementerian Luar Negeri RI.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyambut baik penyelenggaraan program Friends of Indonesia 2018 dan menyebut para peserta sebagai agent of peace dan bagian dari solusi berbagai tantangan global. “Saya berharap dari program ini, para peserta dapat lebih memahami Indonesia, khususnya masyarakatnya, budayanya, serta keberagaman dan toleransi di Indonesia,” kata Retno.
Di Bandung, para peserta dibawa untuk mengunjungi industri-industri strategis nasional, seperti PT. Bio Farma, PT. Pindad, dan PT. DI, mengunjungi salah satu industri kreatif, yaitu PT. C59, serta mengunjungi Museum Konperensi Asia Afrika (MKAA) untuk berdialog dengan para Sahabat Museum.
Kemudian di Bali, para peserta akan melakukan diskusi di Institute for Peace and Democracy (IPD) dan melakukan kunjungan ke Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali untuk mempelajari mengenai proses demokrasi di Indonesia. (*)