Sinergi BKKBN dan Kementerian Pertanian Entaskan Kemiskinan
Senin, 23 April 2018 17:25 WIB
INFO BISNIS - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui Program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) menjadi dan mendukung Program Prioritas Nasional 2018 dan 2019. Sesuai sasaran strategis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019, pada 2017, Pemerintah melalui BKKBN telah berhasil menurunkan angka total fertilitas dari 2.6 (SDKI 2012) menjadi 2.4 anak per wanita usia 15-49 tahun (SDKI 2017). Penurunan angka ini merupakan hasil dari upaya pelembagaan konsep keluarga kecil bahagia sejahtera melalui pendewasaan usia perkawinan dan penggunaan kontrasepsi.
BKKBN telah mengembangkan Program Kampung Keluarga Berencana (KB), sejak dicanangkan pada 2016 oleh Presiden Joko Widodo di Cirebon, Jawa Barat. Kampung KB telah terbentuk di seluruh kabupaten/kota dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat kampung atau setara melalui program KKBPK serta pembangunan sektor terkait lainnya dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas. Hal ini juga sebagai upaya mencegah terjadinya stunting melalui upaya perubahan pola asuh anak dalam keluarga. Pemerintah saat ini telah memfokuskan pada penanggulangan stunting di 100 desa sasaran khusus.
Salah satu upaya yang dilakukan BKKBN adalah bersinergi dengan program BEKERJA (Bedah Kemiskinan, Rakyat Sejahtera) dari Kementerian Pertanian. Launching program BEKERJA dilakukan di Desa Cikancana, Kecamatan Sukaresmi Kabupaten Cianjur, Senin, 23April 2018. Acara ini dihadiri Menteri Pertanian Amran, Plt. Kepala BKKBN Sigit Priohutomo dan Bupati Cianjur Irvan Rivano.
Plt. Kepala BKKBN Sigit Priohutomo mengatakan dirinya berharap agar program BEKERJA dapat lebih meningkatkan, keterpaduan, komitmen dan dukungan baik oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, maupun seluruh mitra kerja dan para pemangku kepentingan dalam memfasilitasi seluruh program pembangunan dalam pengentasan kemiskinan. “Tentu saja saya berharap bisa bersinergi dalam Program Kampung KB yang telah berjalan di seluruh Indonesia, dan Kampung KB akan menyasar pada desa dengan permasalahan stunting,” ungkap Sigit.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman, menjelaskan, setiap rumah tangga miskin akan menerima bantuan 50 ekor ayam, 3 ekor kambing/domba, 5 ekor kelinci beserta kandang dan pakan selama 6 bulan, 2-3 batang bibit mangga/manggis/durian/pisang/pepaya, 2-3 batang bibit kopi/kakao/pala/lada dan 10 batang bibit cabai/bawang merah. “Program BEKERJA memanfaatkan pekarangan masyarakat secara intensif untuk pertanian, Kementan menggunakan data yang sudah ada, Kementan akan fokus pada mereka yang benar-benar membutuhkan, karena datanya sudah ada. By name, by address,” ujar Amran.(*)