2018 DIM Targetkan Dana Kelolaan Naik 30 Persen
Jumat, 19 Januari 2018 11:21 WIB
INFO BISNIS - PT Danareksa Investment Management (DIM), pelopor reksa dana dan salah satu perusahaan manajer investasi terbesar di Indonesia mengundang investor pada acara Economic & Investment Outlook 2018 bertajuk “Optimisme di Tahun Politik” yang diadakan di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu, 17 Januari 2018.
Kegiatan tahunan DIM ini dibuka Menteri PPN/Kepala Bappenas RI Bambang P. S. Brodjonegoro dan dilanjutkan dengan paparan Economic & Investment Outlook berbentuk diskusi panel dengan pembicara Direktur Promosi Sektoral BKPM Ikmal Lukman, Chief Economist Danareksa Research Institute Kahlil Rowter dan Executive Director of Charta Politika Yunarto Wijaya .
Diungkapkan Direktur Utama DIM Marsangap P. Tamba, acara ini merupakan bentuk komitmen dan layanan DIM kepada para investor untuk senantiasa memberikan informasi yang komprehensif mengenai kondisi ekonomi ataupun politik terkini serta dampaknya bagi investasi di pasar modal. "Selesai dari acara ini, kami berharap investor memiliki arah investasi yang jelas dan semakin yakin untuk menempatkan dananya ke instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan di 2018,” ujar Marsangap.
Tahun 2018 DIM menargetkan total dana kelolaan sebanyak Rp 35 triliun, tumbuh sekitar 30 persen dibandingkan perolehan tahun sebelumnya. Pencapaian AUM ini akan dilakukan dengan mengoptimalkan existing product dan juga penerbitan produk alternatif, seperti Reksa Dana Penyertaan Terbatas dan KIK EBA.
Lebih lanjut Marsangap mengatakan, Reksa Dana Danareksa Mawar Konsumer 10 akan menjadi reksa dana unggulan DIM di tahun 2018. Hal ini dikarenakan secara historis, performa pada pasar saham pada tahun politik cenderung baik karena meningkatnya aktivitas konsumsi domestik. Hal tersebut akan berdampak positif pada Reksa Dana Danareksa Mawar Konsumer 10, yang memiliki strategi investasi always overweight in consumer sector.
DIM menutup tahun 2017 dengan dana kelolaan Rp 27,2 triliun yang selama 2017 dana kelolaan ini tumbuh 45.5 persen (2016: Rp18.7 triliun). Selain itu, perseroan pada 2017 juga telah berhasil meningkatkan kualitas proses bisnisnya, dengan pencapaian upgrade ISO 9001 : 2008 menjadi ISO 9001 : 2015 yang diterbitkan oleh SGS, sebuah lembaga sertifikasi terkemuka yang berbasis di Inggris.(*)