Meikarta Berhias Inovasi Transportasi
Senin, 18 September 2017 18:35 WIB
INFO BISNIS - Lippo Group sangat jeli melihat sebuah kawasan yang bakal berkembang. Reputasinya sebagai perusahaan properti membawa kejelian itu lewat Meikarta. Meikarta menjadi kawasan hunian baru dengan sejumlah fasilitas infrastruktur yang spektakuler. Tidak hanya bangunan hunian berupa apartemen yang tematik, juga ada pusat belanja dan kawasan komersial, rumah sakit, sekolah dan universitas, pusat budaya hingga pusat riset industri.
Selain fasilitas dan infrastruktur tersebut, yang menjadi daya tarik Meikarta adalah pembangunan infrastruktur transportasi yang inovatif. Jalan raya di Meikarta didesain dengan 4 layers of coherent internal road network, yakni jalur jalan yang dibangun bertingkat sehingga kendaraan bisa bebas bergerak ke arah yang dituju tanpa halangan kemacetan. Setiap jalan juga dibuat terpisah antara jalan untuk pejalan kaki dan kendaraan. Ini memudahkan untuk mengatur lalu lintas dan aman bagi pejalan kaki. Antara gedung bangunan yang satu dengan lainnya dihubungkan oleh sky bridge untuk memudahkan orang-orang bermobilitas. Jembatan penghubung ini bisa menjadi titik yang menarik bagi wisatawan seperti di berbagai negara. Karena dari lokasi tersebut bisa mendapatkan pemandangan sebuah kota.
Jalan empat lapis tersebut tentu membawa banyak manfaat. Selain dapat menampung lebih banyak kendaraan, jalan tersebut juga memberi manfaat ruang yang lebih lebar bagi mobilitas masyarakat. Apalagi Lippo Group juga menyiapkan Meikarta dengan transportasi melalui internal, yaitu APM (Automated People Mover) berupa monorel yang dapat menghubungkan semua bagian titik di Meikarta. Sehingga bagi penghuni yang tinggal di sana bisa dengan mudah mencapai berbagai pusat kegiatan. Pendeknya, penghuni apartemen Meikarta dapat bermobilitas dengan efisien menuju titik-titik kegiatan di kawasan kota terpadu tersebut.
Soal jalan, Lippo memanjakan para pengguna apartemen Meikarta dengan lebar jalan yang nyaman. Lebar jalan di Meikarta memiliki row 6 lane/lajur (30 meter), 8 lane (48 meter) dan 10 lane (60 meter). Artinya, ada ruang keleluasaan bagi penghuni apartemen saat mengemudikan kendaraan bermotor. Dengan luas jalan yang demikian ini akan memudahkan pergerakan kendaraan saat berpapasan atau ketika berputar.
Infrastruktur transportasi yang sedang mengepung Meikarta juga terlihat dari dibangunnya pelabuhan laut dalam Patimban, Bandara Kertajati, tol layang Jakarta-Cikampek, LRT, hingga kereta cepat Jakarta-Bandung.
Semakin mudahnya inovasi transportasi yang didapat oleh penghuni Meikarta, maka efisiensi bakal terjadi. Ekonomi kawasan pun akan menggeliat lebih maju.