MOU Pendidikan Sumatera Selatan dengan Prancis
Kamis, 20 April 2017 14:05 WIB
INFO BISNIS - Sumatera Selatan terus melompat untuk mengejar ketertinggalan. Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin sering mengungkapkan, untuk mengejar negara maju, tidak hanya berlari, tapi juga harus melompat. Dunia pendidikan Sumatera Selatan menjalani lompatan sejak Selasa, 14 Maret 2017.
Waktu itu Alex menandatangani memorandum of understanding (MOU) dengan Association Bourgogne Franche Comte, France Indonesia (ABFI), juga dengan Enseignement International Specialise en Esthetique Coiffure (EISEC). Selain itu, Sumatera Selatan bekerja sama dengan High School CIFA Jean Lameloise dan Laboratoire de Géographie Physique (LGP). Momen ini berlangsung di Sorbonne University Paris di Gedung CNRS (LIPI Prancis) dalam acara bertajuk “Workshop Indonesia-Prancis”.
Salah satu lompatan besar yang dilakukan Sumatera Selatan di bidang pendidikan dimulai saat Alex menjabat Bupati Musi Banyuasin dengan program sekolah gratis di Sekayu. Kemudian dilanjutkan saat dia menjabat Gubernur Sumatera Selatan karena program pendidikan dirasa sangat membantu masyarakat sehingga terus digalakkan. Program tersebut pun kemudian diadopsi oleh daerah lain di Indonesia.
Lewat program kerja sama yang disepakati dalam MOU, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan akan mengirimkan para pelaku pendidikan, di antaranya kepala SMA/SMK, juga guru dan siswa, untuk menimba ilmu ke Prancis. Alex mengaku bangga dengan semangat para kepala SMA/SMK untuk meningkatkan mutu diri, sekolah, dan pendidikan di Sumatera Selatan.
Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Selatan Widodo, yang turut hadir dalam penandatanganan MOU, menjelaskan, Prancis juga akan mengirim kepala sekolah, guru, dan siswanya ke Sumatera Selatan. “Hal ini guna meningkatkan mutu pendidikan di Sumatera Selatan. Hasil kesepakatan ini akan mulai direalisasikan semester depan,” ujarnya. (*)