Alex Noerdin Sebagai Gubernur Tanpa Asap
Jumat, 7 April 2017 00:00 WIB

BUSINES UPDATE - Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin hadir sebagai pembicara di hadapan peserta acara The 4th Singapore Dialogue on Sustainable World Resources Singapore, Kamis, 6 April 2017. Dalam kegiatan tersebut, Alex merupakan satu satunya gubernur yang diundang dari Indonesia. Alex dinilai berhasil mengajak peran serta mitra swasta serta LSM bersama pemerintah mengatasi kebakaran lahan dan hutan (karhutla) serta kegiatan green growth bagi keberlangsungan lingkungan hidup. Rencananya, tim dari Singapura akan berkunjung ke Sumatera Selatan pada Agustus mendatang.
Saat ini, Alex mendapat julukan baru dari peserta sebagai The No Fire Governor atau Gubernur Tanpa Asap. Padahal, pada 2015 lalu, mantan Bupati Musi Banyuasin dua periode ini sempat dijuluki dengan The Haze Governor atau Gubernur Asap. Selanjutnya, pada 11 April mendatang, Alex sedianya diminta menjadi pembicara bersama JICA, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), dan Badan Restorasi Gambut (BRG) di Universitas Tokyo dengan topik “Mensiasati Peluang Bisnis di Lahan Gambut yang Berkearifan Lokal”.
Dengan berbagai terobosan yang telah dilakukan orang nomor satu di Sumatera Selatan ini, tentu menjadi kebanggaan bagi masyarakatnya, sekaligus menimbulkan semangat dan keyakinan diri bagi pemerintah provinsi untuk berani mengajak mitra internasional berdiskusi di Palembang pada kegiatan serupa, yang juga diikuti empat puluh negara peserta, yang membahas masalah lingkungan dalam The 1st Asia Bonn Challenge High Level Roundtable Meeting pada 9-10 Mei 2017.
Gubernur Alex mengatakan Sumatera Selatan membutuhkan semua sektor untuk membantu dan mengembalikan kelestarian hutan agar tidak ada lagi api atau kebakaran lahan dan hutan. Saat ini, dibutuhkan pemimpin dengan visi, jiwa kepemimpinan, dan komitmen yang tinggi. Hal itu terbukti dengan tidak terjadinya karhutla dan asap di provinsi Sumatera Selatan pada 2016.
Lebih lanjut, pelopor berobat dan sekolah gratis ini berharap, pada 2017 dan tahun-tahun selanjutnya, Sumatera Selatan bebas dari karhutla dan asap. Keberhasilan yang diraih Sumatera Selatan saat ini berkat adanya koordinasi dan sinergi semua pihak terkait yang langsung terjun ke lapangan untuk melakukan pencegahan.
Peraih penghargaan Bintang Mahaputra Utama ini menambahkan, seluruh peserta yang hadir di Singapura dalam workshop ini dapat melihat langsung dan membuktikan secara nyata bagaimana Sumatera Selatan berhasil menjaga dan mengatur hutan-hutannya saat pergelaran acara The 1st Bonn Challenge High Level Meeting, yang berlangsung pada 9-10 Mei mendatang di Palembang.(*)