Kawasan Strategis Global Hub Bandar Kayangan NTB
Jumat, 17 Maret 2017 16:30 WIB
INFO BISNIS - Pembangunan pelabuhan global hub Bandar Kayangan di Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), bukanlah sekadar impian. Atas dukungan pemerintah pusat, Pemerintah Daerah (Pemda) NTB sudah mulai mempromosikan kawasan strategis ini kepada para investor dari berbagai negara dalam acara Promoting Global Hub Bandar Kayangan Lombok Indonesia Maritime Axis di Jakarta pada 3 Maret 2017.
“Ini adalah pertama kali kami mempromosikan rencana pembangunan Bandar Kayangan kepada para investor,” ujar Gubernur Nusa Tenggara Barat H.Zainul Majdi. Zainul menuturkan, perencanaan pembangunan pelabuhan Bandar Kayangan sudah jadi dan sudah menjadi kawasan strategis daerah. “Insya Allah nanti dengan support dari pemerintah pusat melalui Kemenko Maritim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang, payung pemerintah pusatnya bisa lengkap,” ucapnya.
Pembangunan kawasan Bandar Kayangan merupakan business-tobusiness.Jadi posisi Pemerintah Provinsi NTB di sini hanya sebagai fasilitator supaya terjadi deal yang baik antara investor dan perusahaan di daerah. “Di daerah sudah ada perusahaan payungnya, namanya Bandar Kayangan International. Nah, di situ ada saham pemerintah provinsi, Pemerintah Kabupaten Lombok Utara, dan pihak swasta nasional. Nanti perusahaan inilah yang akan bekerja sama dengan investor,” tutur Zainul.
Kerja sama pembangunan global hub Bandar Kayangan ini dilakukan melalui pola P4 (people, public, private, partnership). Artinya, masyarakat pemilik tanah, melalui pembentukan koperasi, akan memiliki 10 persen saham dari perusahaan Bandar Kayangan International. Sehingga, seberapa besar berkembangnya Bandar Kayangan ini nantinya, para eks pemilik tanah tetap akan mendapatkan dividen. “Jadi mereka tidak kemudian transaksi sekali, tapi menjadi kepemilikan yang diwariskan terus-menerus. Nah, ini yang kami tawarkan,” kata Zainul.
Zainul mengutarakan, kalau jadi, Bandar Kayangan akan menjadi global hub terindah di dunia. Kehadiran Gunung Rinjani di sebelah kirinya, juga dekat dengan kawasan Tiga Gili, akan membuat Bandar Kayangan betul-betul indah, eksotik, menarik, dan menjanjikan dari sisi ekonomi. “Sehingga menurut saya, Bandar Kayangan dari segala sisi cukup visibel dan tinggal realisasi saja sekarang,”ujarnya.
Regulasi daerah untuk pembangunan Bandar Kayangan sudah cukup, begitu juga dari sisi rencana tata ruang dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD). “Tinggal nanti ketika sudah betul-betul siap, kami akan menyiapkan perda untuk kawasan Bandar Kayangan. Jadi dukungan tata ruang kami sudah lengkap, dukungan dokumen perencanaan kami sudah lengkap, dan pusat juga sudah komit untuk itu. Jadi saya pikir sekarang business-to-business-nya harus jalan. Kami akan fasilitasi saja,” kata Zainul.
Di tempat yang sama, Presiden Direktur Bandar Kayangan International Son Diamar mengatakan kawasan ini adalah satu lokasi harapan dan luar biasa. Para investor yang mengelola kawasan ini dipastikan akan mendapatkan keuntungan besar. Sebab, keberadaan pelabuhan besar akan membawa kapal-kapal besar berhenti di sana. Kapal-kapal itu akan bisa dengan mudah membawa barang ke pabrik yang ada di sana, yang membuat kawasan industri akan semakin ramai, tenaga kerja pun akan banyak. Ini akan diikuti dengan pertumbuhan perumahan, ruko, mal, dan kantor. “Jadi, dari segi keuntungan, investor akan melihat luar biasa peluangnya. Ini membangun Singapura baru, Dubai baru,” katanya. (*)
Pembangunan pelabuhan global hub Bandar Kayangan di Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat
(NTB), bukanlah sekadar impian. Atas dukungan pemerintah pusat, Pemerintah Daerah (Pemda) NTB sudah mulai mempromosikan kawasan strategis ini kepada para investor dari berbagai negara dalam acara Promoting Global
Hub Bandar Kayangan Lombok Indonesia Maritime Axis di Jakarta pada 3 Maret 2017.
“Ini adalah pertama kali kami mempromosikan rencana pembangunan Bandar Kayangan kepada para investor,” ujar Gubernur Nusa Tenggara Barat H.Zainul Majdi.
Zainul menuturkan, perencanaan pembangunan pelabuhan Bandar Kayangan sudah jadi dan sudah menjadi kawasan strategis
daerah. “Insya Allah nanti dengan support dari pemerintah pusat melalui Kemenko Maritim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang, payung pemerintah pusatnya bisa lengkap,” ucapnya.
Pembangunan kawasan Bandar Kayangan merupakan business-tobusiness.Jadi posisi Pemerintah Provinsi NTB di sini hanya sebagai fasilitator supaya terjadi deal yang baik antara investor dan perusahaan di daerah. “Di daerah sudah ada perusahaan payungnya, namanya Bandar Kayangan International. Nah, di situ ada saham pemerintah provinsi, Pemerintah Kabupaten
Lombok Utara, dan pihak swasta nasional. Nanti perusahaan inilah yang akan bekerja sama dengan investor,” tutur Zainul.
Kerja sama pembangunan global hub Bandar Kayangan ini dilakukan melalui pola P4 (people, public, private, partnership).
Artinya, masyarakat pemilik tanah, melalui pembentukan koperasi, akan memiliki 10 persen saham dari perusahaan Bandar Kayangan International. Sehingga, seberapa besar berkembangnya Bandar Kayangan ini nantinya, para eks pemilik tanah tetap akan mendapatkan dividen. “Jadi mereka tidak kemudian transaksi sekali, tapi menjadi kepemilikan yang diwariskan terus-menerus. Nah, ini yang kami tawarkan,” kata Zainul.
Zainul mengutarakan, kalau jadi, Bandar Kayangan akan menjadi global hub terindah di dunia. Kehadiran Gunung Rinjani di sebelah kirinya, juga dekat dengan kawasan Tiga Gili, akan membuat Bandar Kayangan betul-betul indah, eksotik, menarik, dan menjanjikan dari sisi ekonomi. “Sehingga menurut saya, Bandar Kayangan dari segala sisi cukup visibel dan tinggal realisasi saja sekarang,”ujarnya.
Regulasi daerah untuk pembangunan Bandar Kayangan sudah cukup, begitu juga dari sisi rencana tata ruang dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD). “Tinggal nanti ketika sudah betul-betul siap, kami akan menyiapkan perda untuk kawasan Bandar Kayangan. Jadi dukungan tata ruang kami sudah lengkap, dukungan dokumen perencanaan kami sudah lengkap, dan pusat juga sudah komit untuk itu. Jadi saya pikir sekarang business-to-business-nya harus jalan. Kami akan
fasilitasi saja,” kata Zainul.
Di tempat yang sama, Presiden Direktur Bandar Kayangan International Son Diamar mengatakan kawasan ini adalah satu lokasi harapan dan luar biasa. Para investor yang mengelola kawasan ini dipastikan akan mendapatkan keuntungan besar. Sebab, keberadaan pelabuhan besar akan membawa kapal-kapal besar berhenti di sana. Kapal-kapal itu akan bisa dengan mudah membawa barang ke pabrik yang ada di sana, yang membuat kawasan industri akan semakin ramai, tenaga kerja pun akan banyak. Ini akan diikuti dengan pertumbuhan perumahan, ruko, mal, dan kantor. “Jadi, dari segi keuntungan, investor akan melihat luar biasa peluangnya. Ini membangun Singapura baru, Dubai baru,” katanya. l