Ekonomi Syariah Perlu Topangan Ekonomi Politik Islam
Kamis, 12 November 2015 11:00 WIB
INFO BISNIS - Meski ekonomi politik Islam masih merupakan hal baru dalam wacana akademis di Indonesia, tapi urgensinya sangat diperlukan untuk menunjang percepatan pengembangan ekonomi syariah yang sudah diimplementasikan di Indonesia.
Sapto Waluyo, Direktur Center for Indonesian Reform (CIR) dalam seminar Ekonomi Politik Islam di Perbanas, 11 November 2015 mengatakan diperlukan pendekatan yang lebih luas dan signifikan agar perkembangan perbankan syariah yang stagnan dapat ditingkatkan. “Perbankan syariah yang merupakan bagian penting dari ekonomi syariah tersendat karena kurang ditopang oleh sentuhan politik di tingkat kekuasaan,” ujarnya.
Sementara Farouk Abdullah Alwyni, Chairman CISFED, menyampaikan lambatnya perkembangan ekonomi syariah itu akibat perbankan syariah memang muncul secara bottom up dari masyarakat sendiri. Perkembangan perbankan syariah tidak tepat diperbandingkan dengan perkembangan perbankan syariah di Negara seperti Malaysia, karena Negara tersebut tumbuh secara top down. Karenanya, perlu dorongan dari pemerintah agar pertumbuhan perbankan syariah terjadi secara optimal.
Jurhum Lantong, aktivis politik dan juga seorang pengusaha menambahkan ekonomi politik Islam memang diperlukan untuk menjawab masalah-masalah yang kompleks melingkupi Indonesia sekarang. Ekonomi politik Islam menurutnya bukanlah berpretensi politis, tetapi lebih karena keperluan adanya suatu ekonomi politik yang etis.
Seminar yang digelar atas kerjasama CISFED, Perbanas Institute dan Penerbit Raja Grafindo mendapatkan sambutan yang antusias dari para peserta. Penerbit Raja Grafindo sendiri memberikan buku gratis kepada para peserta sebagai sumbangsih terlaksananya acara seminar yang baru pertama kali digelar di Indonesia dengan tema Ekonomi Politik Islam.
INFORIAL