Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Social Commerce Berpeluang Jadi Sumber Pengharapan Masyarakat

Minggu, 17 September 2023 11:00 WIB

Iklan

INFO BISNIS - Pemerintah saat ini kerap menyinggung bahwa social commerce berpotensi untuk mengancam para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan bahwa media sosial dan e-commerce tidak boleh beroperasi secara berbarengan, dan berencana untuk meresmikan perubahan dari kebijakan ini melalui revisi Permendag Nomor 50 Tahun 2020.

Terlepas dari kontroversinya, banyak pihak yang terbantu dengan kehadiran social commerce. Berbeda dengan model e-commerce konvensional, social commerce menggabungkan unsur-unsur sosial dan perdagangan untuk memberikan pengalaman berbelanja yang lebih personal bagi pembeli, menjembatani jarak antara penjual dan pembeli, serta membuka kesempatan bagi masyarakat dari berbagai latar belakang untuk mencari pendapatan tambahan.

Salah satunya adalah Leaanard Aprilia, 29, seorang ibu rumah tangga yang menggunakan TikTok untuk mencari pendapatan tambahan melalui program affiliate.

TikTok, sebuah platform hiburan populer, memungkinkan penggunanya untuk mendapatkan penghasilan tambahan melalui program afiliasi di kanal jual beli bawaan aplikasinya, yakni TikTok Shop.

Fitur ini memungkinkan pngguna untuk mempromosikan produk atau layanan tertentu dan menghasilkan komisi dari penjualan yang dihasilkan. Sebelum bergabung menjadi affiliate di TikTok di 2021, Lia fokus menjadi ibu rumah tangga dan mengurus keluarga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat berselancar di TikTok, perempuan yang biasa dipanggil Lia ini mendapatkan informasi mengenai program affiliate dan merasa tertarik untuk bergabung.

Kini, di sela-sela kesibukannya dalam mengurus keluarga, Lia menggunakan waktu luangnya untuk mempromosikan berbagai macam produk-produk home living, mulai dari peralatan memasak hingga peralatan elektronik portabel.

Melalui pendapatan yang ia hasilkan dari program ini, Lia mengaku dapat menyekolahkan anaknya di sekolah yang mumpuni, dan membiayai adiknya bersekolah di perguruan tinggi. Dampak ini membuat ia berharap pemerintah dapat mempertimbangkan ulang rencana pelarangan social commerce. (*)

Iklan

IKMS Gelar Kompetisi Inovasi Anak Negeri

6 hari lalu

IKMS Gelar Kompetisi Inovasi Anak Negeri

Monnai Perluas Operasinya di Indonesia

8 hari lalu

Monnai Perluas Operasinya di Indonesia

Pengundian Gebyar Hatari Kembali Digelar

9 hari lalu

Pengundian Gebyar Hatari Kembali Digelar

Yummy Choice Raih Rekor MURI

11 hari lalu

Yummy Choice Raih Rekor MURI

Permai Babyshop, Ciptakan Pengalaman Berkualitas untuk Ibu dan Bayi

12 hari lalu

Permai Babyshop, Ciptakan Pengalaman Berkualitas untuk Ibu dan Bayi

Merito Usung Fitur Check In Kode QR untuk Undangan Digital

12 hari lalu

Merito Usung Fitur Check In Kode QR untuk Undangan Digital

Inovasi B29 Dishwash, Hadirkan Ragam Keunggulan

12 hari lalu

Inovasi B29 Dishwash, Hadirkan Ragam Keunggulan

Kisah Inspiratif dr. Imelda Tjoe, Harus Jadi Dokter karena Alami Jerawat

19 hari lalu

Kisah Inspiratif dr. Imelda Tjoe, Harus Jadi Dokter karena Alami Jerawat

PSSI dan Freeport Gelar Coaching Clinic Bersama Legenda Borussia Dortmund

19 hari lalu

PSSI dan Freeport Gelar Coaching Clinic Bersama Legenda Borussia Dortmund

BIRU Gelar Seminar Edukasi, Dorong Kolaborasi Multi Sektor

19 hari lalu

BIRU Gelar Seminar Edukasi, Dorong Kolaborasi Multi Sektor