Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Kabupaten Temanggung Turut Menjaga Kualitas Kopi Rakyat

Rabu, 30 November 2022 21:50 WIB

Iklan

MEMO BISNIS -- Kopi adalah komoditas unggulan dari Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Selain tembakau dan vanili, kopi merupakan salah satu kultur karena menjadi tanaman yang sudah ada sejak dulu dan dibudidayakan masyarakat secara turun-temurun. 

Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq mengatakan, sebesar 60 persen produksi kopi di Provinsi Jawa Tengah berasal dari Kabupaten Temanggung. "Tanaman kopi di Kabupaten Temanggung, terutama kopi robusta sangat luas dibandingkan kabupaten lain di Jawa Tengah," kata Khadziq saat berkunjung ke kantor Tempo, Rabu, 23 November 2022. Total luasan tanaman kopi di Kabupaten Temanggung 15.391,7 hektare. Rinciannya, kopi arabika 2.634,5 hektare dan kopi robusta 13.575,2 hektare.

Kopi Temanggung kerap mendaparkan penghargaan di ajang kompetisi nasional dan internasional. Al Khadziq mengatakan, pada 2018 kopi milik Dedy Gesing dari Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung memperoleh medali perunggu dalam ajang Agency for the Valorization of Agricultural Products. Tahun berikutnya, giliran kopi milik Mustofa dari Kecamatan Pringsurat, memperoleh medali emas dalam ajang yang sama. Kopi asal Desa Wonotirto, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung juga pernah mengikuti Festival Kopi di Atlanta, Amerika Serikat, pada 2015.

Al Khadziq menjelaskan, jenis kopi Temanggung terdiri atas kopi robusta dan arabika. Karakteristik kopi arabika Temanggung memiliki cita rasa khas tembakau. Sementara kopi robusta mempunyai karakteristik sesuai dengan lingkungan sekitarnya. Umumnya, kopi robusta Temanggung memiliki campuran rasa dari tanaman aren, buah kelengkeng, dan buah-buahan lain. "Karakter kopi Temanggung juga dipengaruhi oleh ketinggian dan jenis tanahnya," ucap Khadziq.

Jumlah petani kopi arabika di Kabupaten Temanggung sebanyak 2.789 orang dan petani kopi robusta sebanyak 26.134 orang. Sementara produksi kopi hingga akir 2021, untuk kopi arabika sebanyak 798 ribu kilogram dan kopi robusta lebih dari 10 juta kilogram.  

Al Khadziq melanjutkan, pemerintah memotivasi masyarakat untuk tetap mempertahankan budidaya tanaman kopi karena kopi merupakan salah satu penyangga ekonomi Kabupaten Temanggung. "Kami memberikan gambaran, kopi yang dulu hanya ditanam, dipelihara, dan dipanen, kini bisa memiliki nilai tambah dengan diversifikasi produk dan meningkatkan perekonomian masyarakat," ucapnya. Motivasi tersebut diberikan kepada pemuda tani sebagai generasi penerus agrikultur sekaligus membuka peluang berinovasi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah Kabupaten Temanggung, menurut Khadziq, mengawal proses produksi kopi dari hulu hingga hilir supaya mutunya tetap terjaga dan produksi bertambah. Di hulu, pemerintah memberikan pembinaan dalam hal pembibitan, memberikan bantuan bibit kopi yang baik, program peremajaan tanaman yang sudah tua dan mati, perluasan area tanaman kopi arabika sekaligus untuk konservasi di lereng Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, dan Gunung Prau. 

Ada pula pelatihan untuk para petugas dan penyuluh pertanian lapangan, pembinaan panen dan paska-panen, sampai bantuan peralatan panen dan paska-panen, seperti pulper, huller, timbangan, solar dryer, dan sebagainya. Sementara di hilir, pemerintah Kabupaten Temanggung memberikan pembinaan pengolahan kopi, bantuan peralatan sangrai, grinder, pengemasan, sampai pembinaan industri rumah tangga kopi. 

Al Khadziq mengatakan, kopi Temanggung telah mengantongi Sertifikat Indikasi Geografis yang menjadi salah satu pengakuan terhadap kopi Temanggung sebagai hak intelektual daerah. Dengan sertifikat tersebut, maka kopi Temanggung diakui sebagai kopi dengan karakter khas yang tidak dimiliki daerah lain. 

Kementerian Hukum dan HAM menerbitkan Sertifikat Indikasi Geografis untuk Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Kopi Arabika Java Sindoro Sumbing (MPIG KAJSS) pada 2014 untuk kopi arabika. Sementara untuk kopi robusta, Sertifikat Indikasi Geografis dipegang oleh Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Kopi Robusta Temanggung (MPIG KRT) pada 2016. (*)

Iklan

OCBC Dukung UMKM Lewat Ruang Kreasi by OCBC

48 hari lalu

OCBC Dukung UMKM Lewat Ruang Kreasi by OCBC

Sinar Mas Land Gelar Festival Pasar Rakyat Go Digital

6 Februari 2024

Sinar Mas Land Gelar Festival Pasar Rakyat Go Digital

Kota Deltamas Selenggarakan Festival Kebudayaan Jepang, Bertajuk Deltamas Matsuri 2023

6 Februari 2024

Kota Deltamas Selenggarakan Festival Kebudayaan Jepang, Bertajuk Deltamas Matsuri 2023

200 Sambungan Rumah Terpasang di Timor Tengah Selatan

23 Januari 2024

200 Sambungan Rumah Terpasang di Timor Tengah Selatan

Gerakan Donasi Mukena untuk Pemberdayaan Perempuan

22 Januari 2024

Gerakan Donasi Mukena untuk Pemberdayaan Perempuan

Summarecon dan SouthCity Investasi Untuk Bangun Mal di Kawasan SouthCity

21 Januari 2024

Summarecon dan SouthCity Investasi Untuk Bangun Mal di Kawasan SouthCity

Penyebab Cedera Lutut saat Olah Raga

18 Januari 2024

Penyebab Cedera Lutut saat Olah Raga

Cegah Kanker Prostat dengan Deteksi Dini

18 Januari 2024

Cegah Kanker Prostat dengan Deteksi Dini

Waspadai Penyakit Low Back Pain Menyerang Usia Muda

18 Januari 2024

Waspadai Penyakit Low Back Pain Menyerang Usia Muda

Deteksi Dini Kanker Payudara

10 Januari 2024

Deteksi Dini Kanker Payudara