Merek-merek Rebound Pasca Pandemi
Selasa, 30 November 2021 10:44 WIB
INFO BISNIS- Perilaku konsumen tidak hanya berubah seiring berjalannya waktu, tapi juga kian kritis. Dua tahun terakhir saat pandemi Covid-19 mendera, daya beli konsumen merosot terdampak. Kondisi ini ditambah tuntutan untuk jual beli produk dan kegiatan lainnya secara online atau digital demi memutus mata rantai penularan Covid-19.
Menyikapi hal itu, perusahaan-perusahaan atau pemilik brand dituntut kreatif dan inovatif mengemas strategi marketing yang sesuai kondisi ini. Perusahaan pun menerapkan hybrid marketing dan strategi omnichannel agar mereknya tetap memiliki brand value yang tinggi. Harapannya brand awareness produk masih tinggi di benak konsumen.
Bagaimana antusiasme para pemilik merek untuk dekat dengan konsumen melalui hybrid marketing dan strategi omnichannel agar mereknya tetap mendominasi pasar tercermin dari hasil survei Indonesia Best Brand Award (IBBA) 2021 oleh Majalah SWA dan lembaga riset MARS Digital.
Pemberian penghargaan ini juga dibarengi webinar ‘Indonesia Best Brand Conference & Awarding 2021’ Kamis 25 November 2021. Keynote speaker Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahudin Uno dan star speaker Wakil Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk.
Webinar selama 3 jam (14.00-17.00 WIB) ini dibagi dalam dua sesi. Pembicara sesi 1 bertema ‘Optimizing Creative Marketing to Build a Strong Brand’ adalah Marketing Director PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk Fery Haryanto, VP Marketing Strategy PT Pertamina Patra Niaga C.D. Sasongko, dan Head of Communication & Costumer Service Management PT Asuransi Astra Buana Laurentius Iwan Pranoto.
Pembicara sesi 2 dengan tema ‘Building Resilient and Long-Lasting Brands’ adalah Presiden Direktur PT Bridgestone Tire Indonesia Mukiat Sutikno, Executive Chairman of PT Federal Karyatama & PT ExxonMobil Lubricants Indonesia Patrick Adhiatmadja, dan Direktur Utama Semen Tiga Roda Christian Kartawijaya.
“Hasil survei IBBA 2021 mulai banyak sektor industri yang rebound setelah tahun 2020 mengalami penurunan lebih rendah. Sektor tersebut antara lain cosmetic & personal care, otomotif, transportasi, ritel, dan produk household,” ujar CEO MARS Digital Hardi Saputra, (*)