Omset Dragon Hotpot Terus Tumbuh
Kamis, 25 November 2021 14:40 WIB
INFO BISNIS- Ungkapan bisnis makanan dan minuman tidak pernah mati benar adanya. Industri makanan dan minuman mampu bertahan di tengah ketidakpastian pandemi Covid-19. Meskipun Dragon HotPot, restaurant HotPot nomor 1 di Melbourne yang dibawa langsung dari Australia oleh Ian Hendarto dan Becky Tumewu terus meningkat omsetnya dan terus berekspansi membuka cabang baru di kota-kota besar.
Untuk mencapai tujuannya yaitu melebarkan restoran ke seluruh kota besar di Indonesia, Dragon HotPot, yang bermitra dengan para investor di platform equity crowdfunding, LandX, membuka dua cabang baru di Pondok Indah Mall II dan Rukan The Golf E Pantai Indah Kapuk. Dengan dua cabang baru ini Dragon HotPot memiliki sembilan cabang. Dan dalam waktu dekat Dragon HotPot akan membuka kembali dua cabang baru pada Desember 2021 di Mall Central Park & Ruko Victoria Lane Alam Sutera.
“Dengan bisnis yang menjanjikan dan target pasar yang sangat luas, Dragon HotPot bisa melewati badai pandemi Covid-19, dan omset tetap growing. Dengan bermitra bersama LandX, target kami bisa membuka cabang baru di 2 tempat strategis Jakarta bisa terealisasi dengan membuka saham DHP,” ujar Becky Tumewu, artis dan Komisaris Dragon HotPot Indonesia.
Dragon HotPot adalah restoran dibawah naungan Yamatoten Abura Soba Group nomor satu asal Melbourne yang melebarkan sayapnya ke Indonesia. Dragon HotPot didirikan pada 2017 di Melbourne, Australia. HotPot ini terkenal di kalangan turis asing dengan ciri khas pilihan 120 bahan hotpot dan kuah kaldu. Dragon HotPot mencari berbagai resep khususnya kaldu yang berusia seabad..
Melihat antusiasme dari para pemodal saat pembukaan saham DHP tahap 1 yang habis dalam 15 menit dan DHP tahap 2 yang terjual 30 menit, Dragon HotPot akan kembali melisting sahamnya dengan kode DHP tahap 3 di 2022. “Masuknya kembali Dragon HotPot untuk ke-3 kalinya membuktikan salah satu core value kami “integrity” telah berjalan sesuai dengan jalurnya,” ujar Andika Sutoro Putra, Founder dan Chief Executive Officer LandX (*)