JAKARTA - Sejak pertengahan Maret 2020, masyarakat yang berpartisipasi mendukung gerakan filantropi dan bekerja sama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) naik 154 persen, meskipun total donasinya tidak jauh berbeda dari tahun lalu.
Pertumbuhan jumlah dermawan yang mengamanahkan kepedulian terbaiknya bukti bangsa Indonesia memiliki potensi untuk menghadapi krisis multidimensi akibat pandemi Covid-19. Kedermawanan dari berbagai elemen bangsa dapat memberikan solusi nyata bagi masyarakat yang terdampak Covid-19.
Revolusi filantropi merupakan jawaban bagi penyelamatan peradaban sekaligus penggerak modal terbaik: nilai dan mental. “Krisis ekonomi harus segera diantisipasi dengan nilai-nilai kemanusiaan,” ujar Ahyudin, Ketua Dewan Pembina ACT.
Menyongsong 2021, ACT meluncurkan tema bertajuk “Bangkitkan Sejatinya Bangsa”. Melalui tema ini, ACT mengajak berbagai instrumen negara menanamkan karakter bangsa Indonesia yang dermawan, gotong-royong, dan gemar menolong dalam menyelesaikan permasalahan sosial, ekonomi, serta kemanusiaan secara utuh dan menyeluruh.
“Kami ajak seluruh lapisan bangsa berkolaborasi meluaskan maslahat program-program kemanusiaan berkelanjutan sebagai solusi permasalahan kemanusiaan yang semakin kompleks ini,” kata Ahyudin.
Sepanjang 2020, ACT menggelar beragam aksi kemanusiaan untuk membangun optimisme di tengah masyarakat. Diantaranya pembagian masker baik di dalam dan luar negeri, pembagian makan siap santap, pemberian paket pangan bagi masyarakat yang membutuhkan, dan beragam program pemulihan ekonomi..
Di 2021, Global Wakaf – ACT akan menggelar program Wakaf Ekonomi Produktif, Wakaf Pangan Produktif, dan Wakaf Air Produktif sebagai stimulus bangsa. Selama 2020, program Solidaritas Kemanusiaan Dunia Islam (SKDI) telah melakukan pendistribusian bantuan ke lebih 1 juta penerima manfaat. Program ini akan terus dimasifkan untuk tempat tinggal, rumah sakit, dan sebagainya.
