Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

ASI Minta Penerapan Zero ODOL Ditunda

Rabu, 9 Desember 2020 12:22 WIB

Iklan

INFO BISNIS -- Pemerintah menetapkan pelarangan angkutan mobil barang yang Over Dimension and Over Load atau ODOL akan berlaku awal 2023. Ini direalisasikan melalui Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 21 Tahun 2019 tentang Pengawasan terhadap Mobil Barang atas Pelanggaran Muatan Lebih (Over Loading) atau Pelanggaran Ukuran Lebih (Over Dimension).

Namun, dengan terjadinya pandemi Covid-19 yang memukul perekonomian Indonesia dan dunia industri, para pelaku usaha meminta agar pelaksanaan kebijakan ini ditunda hingga 2025 mendatang. Ini karenat dunia industri memerlukan tenggat waktu dan investasi besar untuk mempersiapkan jenis-jenis truk angkutan baru untuk kebutuhan logistik.

Hal itu terungkap dalam Webinar Telaah Kritis Regulasi ODOL, Kamis, 3 Desember, Penerapan Zero ODOL ini sulit dilaksanakan pada 2023 karena masa pandemi  Covid-19 telah membuat perekonomian Indonesia mundur  dalam 18 bulan terakhir.

Termasuk pabrik semen saat ini mengalami kelebihan pasokan (over supply) produksi sekitar 35 persen “Karenanya, kami usul kalau bisa kebijakan Zero ODOL ini diundur hingga Januari 2025,” ujar  Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI), Widodo Santoso.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Widodo mengatakan kalau kebijakan Zero ODOL berlaku awal 2023 mendatang, akan kontraproduktif dengan rencana pemerintah menurunkan biaya logistik menjadi 17 persen dari PDB. Saat ini biaya logistik di Indonesia mencapai 24 persen dari PDB.”Kami bukannya tidak mendukung kebijakan Zero ODOL ini, tapi kami hanya meminta untuk ditunda dulu hingga industri betul-betul bangkit kembali,” katanya.

Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Publik Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Rachmat Hidayat, juga meminta pemerintah lebih mengutamakan pembinaan dan bukan  penerapan sanksi dalam penegakan hukum  di masa penerapan Zero ODOL.

Boycke Garda Aria dari Asosiasi Pengusaha Pupuk Indonesia (APPI) mengatakan pihaknya telah  mengaplikasikan kebijakan Zero ODOL. Namun dalam pelaksanaannya menghadapi tantangan. Permendag No. 15 tahun 2013 menyatakan, perusahaan pupuk wajib menyediakan stok sebanyak tiga minggu untuk setiap kabupaten seluruh Indonesia atau sekitar 1,5 juta ton. “Dengan kebijakan Zero ODOL ini, apalagi saat musim tanam , kita kesulitan memenuhi stok minimal yang ditentukan Kemendag,” tuturnya.(*)

Iklan

ERHA Ultimate Hadir di Alam Sutera

53 hari lalu

ERHA Ultimate Hadir di Alam Sutera

Pemkab Tulang Bawang Bersihkan Destinasi Wisata Cakat Nyenyek

56 hari lalu

Pemkab Tulang Bawang Bersihkan Destinasi Wisata Cakat Nyenyek

Barisan RFG Apresiasi Capaian Prestasi Gibran

56 hari lalu

Barisan RFG Apresiasi Capaian Prestasi Gibran

Apkasindo Soroti Dampak Biodiesel

57 hari lalu

Apkasindo Soroti Dampak Biodiesel

Pemkab Tulang Bawang Jalin Kerja Sama dengan BPJS Kesehatan

58 hari lalu

Pemkab Tulang Bawang Jalin Kerja Sama dengan BPJS Kesehatan

Penjabat Bupati Tulang Bawang Ajak Pelajar Hindari Narkoba

58 hari lalu

Penjabat Bupati Tulang Bawang Ajak Pelajar Hindari Narkoba

Pejabat Bupati Tulang Bawang Pastikan Misa Natal Berjalan dengan Aman

58 hari lalu

Pejabat Bupati Tulang Bawang Pastikan Misa Natal Berjalan dengan Aman

Lima Program Amarullah untuk Masyarakat Kota Tangerang

14 Juni 2024

Lima Program Amarullah untuk Masyarakat Kota Tangerang

Ahmad Amarullah Maju di Pilkada Kota Tangerang

10 Juni 2024

Ahmad Amarullah Maju di Pilkada Kota Tangerang

ANTAM Pastikan Keaslian dan Kemurnian Produk Emas Logam Mulia

31 Mei 2024

ANTAM Pastikan Keaslian dan Kemurnian Produk Emas Logam Mulia