Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

RS Azra Bogor Gelar Health Talk tentang Jantung

Kamis, 1 Oktober 2020 19:19 WIB

Iklan

Jantung merupakan organ terpenting tubuh karena memompa aliran darah sehingga perlu dijaga secara rutin. Rokok dan kelebihan berat badan menjadi penyebab kerusakan fungsi jantung. Untuk  memperingati Hari Jantung Sedunia pada 29 September, RS Azra Bogor menggelar Health Talk dengan judul “Sedang Olahraga, Mati Mendadak, Kok Bisa?” Ya pada Rabu, 30 September 2020.

Narasumber, dr. Ramang Napu yang juga dokter spesialis jantung di RS Azra Bogor, mengatakan, di era teknologi maju, Anda bisa menggunakan alat untuk mengukur heart rate di saat berolahraga. Ukuran maksimumnya adalah 220 dikurangi usia masing-masing individu. Angka tersebut  menentukan batas maksimum jantung seseorang berdetak.

Sebagian orang masih mengabaikan hal tersebut, merasa dirinya kuat namun tidak mengukur kemampuan tubuh. Seperti tren  bersepeda. Merasa gengsi dengan teman-teman serombongan di saat jalanan menanjak, merasa tidak kuat namun sungkan memberitahu rombongan lainnya. Akibatnya, jantung berdebar hebat dan mengakibatkan terganggunya organ lain, kurang oksigen bahkan  menyebabkan pingsan. “Olahraga itu untuk sehat, bukan gaya,” ujar dr. Ramang Napu

Pemicu kematian mendadak saat berolahraga antara lain kurangnya waktu istirahat, sehingga menyebabkan kurang fit tubuh dan meningkatkan debar jantung. Ramang Napu menyarankan kepada siapa pun agar melakukan olahraga secara rutin namun sering. Jika jarang berolahraga, tapi ketika melakukan olahraga dengan porsi yang cukup tinggi, akan mendatangkan efek yang berbahaya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di berbagai negara sudah di wajibkan rakyatnya untuk mengikuti pelatihan BHD (Bantuan Hidup Dasar). Hal itu diperlukan jika seseorang mengalami pingsan karena serangan jantung,  wargadi sekitarnya mengerti apa yang harus dilakukan.

“Tepuk bagian pipi lalu panggil namanya untuk memeriksa responnya, dan pegang denyut nadi di sekitar leher untuk memeriksa tanda kehidupan. Jika orang tersebut belum sadar, tekan dadanya (di titik tengah sejajar dengan puting laki-laki) sebanyak 15 kali dan diselangi dua kali bantuan nafas. Lakukan pertolongan ini selama 5 menit sejak serangan jantung. Jika korban masih tidak sadarkan diri, maka segera minta bantuan medis ke rumah sakit terdekat, “kata Ramang Napu. 

Iklan

RS Bhayangkara akan Dibangun di Kabupaten Jombang

22 Februari 2023

RS Bhayangkara akan Dibangun di Kabupaten Jombang

Rumah Sakit Tino Galo Hadir di Kota Bengkulu

23 Desember 2022

Rumah Sakit Tino Galo Hadir di Kota Bengkulu

Satu Tahun Mandaya Royal Hospital Puri, Unggul di Alat Canggih

24 Oktober 2022

Satu Tahun Mandaya Royal Hospital Puri, Unggul di Alat Canggih

Gathering Mandaya Brain Health Club

12 Maret 2021

Gathering Mandaya Brain Health Club

Pengusaha Kuliner di RS Azra Berbagi Cerita

21 Desember 2020

Pengusaha Kuliner di RS Azra Berbagi Cerita

Bethsaida Hospital Luncurkan Layanan Telelekonsultasi

26 November 2020

Bethsaida Hospital Luncurkan Layanan Telelekonsultasi

RS Azra Bogor Bagi-bagi Masker

13 November 2020

RS Azra Bogor Bagi-bagi Masker

RS Azra Gelar Edukasi Cuci Tangan

15 Oktober 2020

RS Azra Gelar Edukasi Cuci Tangan

Pertamedika IHC Kelola Tujuh Rumah Sakit BUMN

10 Agustus 2020

Pertamedika IHC Kelola Tujuh Rumah Sakit BUMN