OT Group Salurkan Bansos Penanggulangan Pandemi Covid-19
Kamis, 30 Juli 2020 14:50 WIB
Dampak pandemi Covid-19 telah melumpuhkan banyak aspek kehidupan masyarakat. OT Group kembali memberikan dukungan untuk penanggulangan pandemi Covid-19 melalui Tim Koordinator Relawan Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Bantuan tersebut berupa 1.000 paket produk-produk OT yaitu wafer Tango, Chizmill dan Fullo. Sejak Maret 2020, OT Group telah melakukan sejumlah aksi sosial terkait penanggulangan Covid-19.
Aksi sosial OT Group di masa pandemi Covid-19 adalah bantuan sosial lintas agama kepada pengurus Masjid Istiqlal Jakarta. Berikutnya bantuan untuk tim medis di 18 rumah sakit di empat provinsi. Selanjutnya bantuan kepada 25 panti asuhan di sembilan provinsi dan bantuan untuk lebih dari 15.000 warga di 21 provinsi. “Komunitas tuna netra di Jakarta juga kami telah berikan bantuan berupa produk makanan dan minuman, kebersihan dan sanitasi, APD, masker, dan sembako,” ujar Harianus Zebua, Head of Corporate and Marketing Communication OT, di sela-sela penyerahan bantuan di The Media Hotel & Towers, Jakarta.
Sebagian besar bantuan OT Group disalurkan langsung melalui kantor-kantor perwakilannya di seluruh Indonesia dan sebagian lagi bermitra dengan pihak-pihak yang peduli terhadap penanggulangan Covid-19 “Salah satu pihak yang terus berjuang sangat keras saat ini adalah para tenaga kesehatan dan tim medis. Mereka pertahanan terakhir kita dalam perang melawan Covid-19. Seberapapun yang dapat kita berikan, pasti akan sangat bermanfaat untuk mempercepat penanggulangan pandemi ini.” kata Harianus.
Tim Koordinator Relawan Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang dikoordinir oleh Andre Rahadian telah mengumpulkan lebih dari 30.000 relawan untuk membantu percepatan penanganan COVID-19 di Indonesia. Mereka terbagi dalam dua kelompok, yaitu relawan medis dan relawan non medis. “Saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh OT Group secara konsisten. Semoga pihak-pihak lain juga dapat turut bergabung bersama dalam penanganan COVID-19," ujar Andre.