Wali Kota Jambi Menerima Tanda Kehormatan Bintang Jasa Pratama dari Presiden
Kamis, 15 Agustus 2019 16:56 WIB
INFO BISNIS — Bertepatan rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74, Presiden Joko Widodo memberikan penghargaan kepada sejumlah orang yang dinilai berjasa kepada bangsa dan negara. Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera itu diberikan berdasarkan Keppres RI Nomor 72/TK/Tahun 2019 yang dikeluarkan pada 13 Agustus 2019.
Salah satu yang menerima penghargaan itu adalah Wali Kota Jambi, Syarif Fasha. Wali Kota Jambi periode 2013-2018 dan 2018-2023 ini menerima anugerah Tanda Kehormatan Bintang Jasa Pratama, yang diserahkan oleh Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu siang, 15 Agustus 2019.
Penganugerahan itu diberikan atas pengabdian yang telah diberikan Fasha kepada masyarakat Kota Jambi dalam masa kepemimpinannya.
"Yang saya terima adalah Penghargaan Bintang Jasa Pratama yang diberikan Presiden dan diusulkan oleh Kementerian Sosial atas upaya-upaya dalam hal sosial kepada masyarakat di Kota Jambi," ujarnya.
Dia mengatakan bahwa selama lima tahun pertama memimpin Kota Jambi, dirinya memang fokus memikirkan bagaimana mengangkat hajat, harkat, dan kesejahteraan masyarakat di Kota Jambi.
Bahkan, dalam pengabdiannya kepada masyarakat Kota Jambi, Fasha juga mengaku tidak pernah mengambil gajinya sama sekali. "Selama memimpin Kota Jambi, saya tidak pernah mengambil gaji saya selama menjabat Wali Kota, dari 2013-2018, dan untuk selanjutnya. Semua gaji saya sudah saya donasikan kepada masyarakat yang tidak mampu dalam hal pendidikan dan kesehatan," ujarnya.
Sebab bagi Fasha, hal itu adalah yang paling utama. "Saya juga membantu disabilitas dengan memberikan kursi roda secara gratis yang jumlahnya saat ini sudah ratusan buah," katanya.
Dalam mengurangi angka kemiskinan di Kota Jambi, Fasha telah mempelopori lahirnya inovasi Kampung Bantar dan Bangkit Berdaya, yang telah diinisiasinya pada periode pertama kepemimpinannya.
Program inovasi Kampung Bantar (bersih, aman, dan pintar) dan Bangkit Berdaya (bangun kelurahan secara intensif berasaskan swadaya) merupakan program unggulan Pemkot Jambi yang telah diakui secara nasional, bahkan telah mendunia.
Inovasi Bangkit Berdaya sendiri telah masuk jajaran 30 besar inovasi dunia yang meraih penghargaan IOPD Recognition Awards di Montreal Kanada pada 2017 lalu. Kedua program inovasi tersebut memang diciptakan Syarif Fasha selaras dengan tujuan nasional pemerintah dalam menanggulangi permasalahan klasik perkotaan, yaitu kemiskinan dan kualitas serta kuantitas utilitas perkotaan yang masih rendah.
Dengan adanya Bangkit Berdaya dan Kampung Bantar, pemerataan pembangunan di setiap kelurahan dalam Kota Jambi dapat teratasi dan dampak pengganda lainnya adalah turut menurunkan indeks kemiskinan di Kota Jambi.
Penghargaan Bintang Jasa Pratama yang diterima Wali Kota Jambi bisa dikatakan bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, Fasha baru menerimanya setelah tiga kali diajukan Kementerian Sosial sebagai kandidat. "Sudah ketiga kali saya diusulkan. Bagi saya penghargaan ini bukan akhir dari segalanya. Penghargaan Presiden kepada saya yang di daerah ini karena memang saya tulus dan ikhlas mengabdi, berbuat untuk masyarakat sesuai dengan kapasitas saya selaku pejabat negara," ujarnya.
Atas penghargaan yang diterimanya itu, menurut Fasha, Presiden berharap dirinya bisa nemberikan kontribusi kepada masyarakat dan bisa bekerja lebih baik lagi, serta bertanggung jawab terhadap jabatan yang diembannya saat ini.
"Karenanya, saya berharap penghargaan ini bisa memotivasi saya agar bisa lebih baik lagi untuk mengabdi kepada masyarakat ke depan nanti," ucap Fasha.
Soal kinerja, dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Jambi lima tahun terakhir, Wali Kota Jambi, Syarif Fasha, terbukti dapat menyelesaikannya hanya selama tiga tahun. "Dua tahun berikutnya saya anggap hanya sebagai bonus membangun," ujarnya.
Untuk periode kedua kepemimpinannya di Kota Jambi, Fasha juga berkomitmen untuk bisa menyelesaikan RPJMD dalam waktu tiga tahun. "Untuk itu, yang harusnya RPJMD itu dimulai di tahun 2020, kami sudah laksanakan, tetapi kami sudah akselerasi di 2019 ini. Dan target saya ke depan, dalam waktu tiga tahun ini sudah selesai dilakukan, " katanya. (*)