PT Berkah Prima Perkasa Tbk Resmi Tawarkan Saham Perdana di BEI
Selasa, 9 Juli 2019 20:41 WIB
INFO BISNIS — PT Berkah Prima Perkasa Tbk (Pemegang merek produk printing consumable “Blueprint”), resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia untuk penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) dengan kode BLUE, Senin, 8 Juli 2019. Pernyataan efektif dari OJK telah didapat pada 27 Juni 2019, yang mana OJK juga menetapkan saham Perseroan sebagai Efek Syariah sehingga terbuka sebagai target investasi dari dana syariah.
PT Berkah Prima Perkasa Tbk bergerak di bisnis tinta isi ulang, kertas foto, dan toner, serta perlengkapan Point of Sale (POS) dengan merek Blueprint. Dengan dicatatnya saham Perseroan di BEI, maka akan menjadi satu–satunya saham perusahaan printing consumable tercatat yang dapat diperdagangkan oleh publik di Indonesia.
“Menjadi yang pertama dan satu satunya perusahaan tinta compatible yang tercatat di bursa menambah daftar panjang prestasi Blueprint,” ujar Presiden Direktur PT Berkah Prima Perkasa Tbk, Herman Tansri. “Kepercayaan masyarakat kepada kami akan menambah semangat Blueprint untuk terus berinovasi dalam bisnis printing consumables yang sangat menjanjikan,“ katanya menambahkan.
Masa penawaran umum telah dilakukan pada 1-2 Juli 2019 yang mana BLUE menawarkan sebanyak 168 juta lembar saham baru dengan harga penawaran Rp 130 per saham sehingga berhasil memperoleh dana sebesar Rp 21.840.000.000. Pada masa penawaran umum tersebut, saham BLUE terjadi oversubscribe sebanyak 2,8 kali dari total nilai penawaran.
Dalam penawaran umum perdana saham ini, Perseroan telah menunjuk PT Indo Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek, beserta PT Semesta Indovest Sekuritas dan PT Bosowa Sekuritas sebagai penjamin emisi.
Tujuan dari IPO adalah memperkuat struktur permodalan dan memperoleh modal kerja untuk pengembangan lini bisnis baru, serta menerapkan prinsip good corporate governance dalam menjalankan perusahaan.
Untuk senantiasa memberi value-add dan return ke investor, manajemen Perseroan berkomitmen membagikan minimal 20 persen dari laba hasil operasional perusahaan tiap tahunnya dalam bentuk dividen. (*)