ASBANDA Gelar Seminar Nasional BPD Seluruh Indonesia
Jumat, 22 Februari 2019 17:47 WIB
INFO BISNIS - Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (ASBANDA) mengadakan Seminar Nasional Bank Pembangunan Daerah (BPD) seluruh Indonesia di Ballroom Hotel The Sunan, Solo, Jawa Tengah pada Jumat, 22 Februari 2019. Penyelenggaraan acara yang juga merupakan bagian dari rangkaian Penarikan Undian Nasional Simpeda periode ke 2 XXIX-2019 ini, bekerja sama dengan Bank Jateng selaku tuan rumah. Adapun tema yang menjadi pokok bahasan dalam seminar yang dihadiri oleh segenap jajaran staf dan direksi BPD dari seluruh Indonesia ini adalah, “Peran BPD Seluruh Indonesia Dalam Mendukung Program Optimalisasi Penerimaan Daerah.”
Terkait tema dari seminar yang diselenggarakan, Ketua Umum ASBANDA Kresno Sediarsi menyampaikan, bahwa optimalisasi penerimaan daerah ini merupakan program dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sekaligus turunan dari bagian transformasi BPD yang menekankan aspek good governance, dan kemampuan untuk menjadi bank yang mendukung pembangunan daerah, mengelola kas daerah, serta meningkatkan pendapatan asli daerah. “Jadi, sebetulnya yang akan disoroti adalah untuk mengefisienkan supaya tidak terjadi kebocoran di tingkat penerimaan, bukan di tingkat pengeluaran,” ujar Kresno.
Untuk mendukung optimalisasi penerimaan daerah, BPD harus mampu menjadi leader sekaligus mentor dengan program Transformasi yang sudah berjalan hampir empat tahun. Beberapa pencapaian yang turut disampaikan dalam seminar nasional kali ini antara lain launching Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Kepatuhan, launching Asbanda University, kick off merger Unit Usaha Syariah (UUS) BPD seluruh Indonesia, dan integrasi swicthing BPD seluruh Indonesia.
Hadir sebagai salah satu keynote speaker dalam seminar ini, Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang memberikan beberapa catatan terkait peran BPD dalam mengoptimalisasikan penerimaan daerah sebagai pendukung pembangunan yang dilaksanakan. Salah satu yang ia tekankan adalah, pentingnya digitalisasi transaksi untuk diterapkan dan terus dikembangkan dalam berbagai aktifitas perbankan BPD. Melalui upaya ini, diharapkan transparansi serta kemudahan bertransaksi pun akan terjadi, dan secara berkesinambungan berdampak positif bagi peningkatan pendapatan daerah.
Melanjutkan apa yang ia sampaikan, Ganjar mengatakan, “Hari ini, praktek lama (yang tidak transparan) ini kita buang. Kita bicara pendapatan daerah, hari ini pendapatan daerah ketika dimodernisasi, diotomasi, naiknya peeeeeng, lompatannya luar biasa.”
Sebagai bagian akhir dari acara, Seminar Nasional BPD Seluruh Indonesia ini menghadirkan diskusi dari beberapa pembicara terkait Peran BPD Seluruh Indonesia Dalam Mendukung Program Optimalisasi Penerimaan Daerah. Mereka antara lain adalah Koordinator Wilayah KPK Adiansyah Malik Nasution, Direktur Utama Bank Riau Kepri Irvandi Gustari, serta Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNIKA Soegijapranata, Semarang, Prof. Andreas Lako yang bertindak sebagai moderator. (*)