Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dexa Ekspor Produk Obat Herbal Modern Indonesia ke Kamboja

Kamis, 10 Januari 2019 11:50 WIB

Dexa Ekspor Produk Obat Herbal Modern Indonesia ke Kamboja (dok Dexa)
Iklan

INFO BISNIS-- Setelah sukses dipasarkan ke Singapura, produk obat herbal modern berbahan baku alam asli Indonesia kini diekspor ke Kamboja. Peluncuran produk obat herbal modern ke Kamboja secara resmi dilakukan di Hotel Le Royal, Phnom Penh, Cambodia, pada Rabu, 9 Januari 2019.

Kamboja merupakan pasar yang sangat potensial bagi produk farmasi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi Kamboja yang positif, populasi penduduk mencapai 16 juta jiwa, dan didukung dengan kerjasama bilateral yang harmonis, menjadi daya dukung pertumbuhan produk ekspor Dexa Group yang terus meningkat setiap tahunnya.

Dexa Group telah mengekspor produknya ke Kamboja selama 18 tahun dan terus konsisten untuk mengembangkan pasar farmasi Kamboja. Komitmen ini salah satunya diwujudkan dengan melengkapi range produk farmasinya melalui produk obat herbal modern.

Produk obat herbal modern berbahan baku alam telah diteliti dan dikembangkan oleh Dexa Group sebagai perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia yang mengedepankan riset inovasi produk farmasi, sejak tahun 2005. Sekitar 30.000 biodiversitas alam Indonesia yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia, perlu dimanfaatkan dalam penelitian dan pengembangan bahan baku obat dalam mewujudkan kemandirian bahan baku farmasi yang 90 persen masih diekspor.

Menurut Executive Director DLBS, Raymond Tjandrawinata, bahan baku alam Indonesia diformulasi dengan menggunakan metode pendekatan Tandem Chemistry Expression Bioassay System (TCEBS) yang berupa kombinasi teknik kimia, biokimia, serta farmakologi modern yang diaplikasikan untuk menapis berbagai bahan alam potensial untuk menjadi kandidat obat.

“Melalui proses Advance Fractionation Technology (AFT), bahan baku alam yang digunakan, mengalami proses ekstraksi bertingkat untuk menemukan fraksi spesifik yang tepat dalam mengobati penyakit. Bioactive Fraction yang memiliki kemurnian lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak biasa ini, menghasilkan kandungan aktif untuk produk obat herbal modern,” kata Raymond.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Melalui produk obat herbal modern ini, Dexa mampu memenuhi kebutuhan pasar terhadap obat-obatan berbahan alami yang banyak diminati di Indonesia dan pasar ASEAN lainnya, termasuk Kamboja. Adapun obat herbal modern yang diluncurkan di Kamboja adalah obat batuk herbal HerbaKOF, obat herbal untuk meringankan pilek dan sakit tenggorokan HerbaCOLD, serta HerbaPAIN untuk sakit kepala dan nyeri otot.

“Dexa secara resmi meluncurkan produk obat herbal modern seperti HerbaKOF, HerbaCOLD, dan HerbaPAIN pada hari ini di Kamboja. Dexa Group optimis, produk herbal modern akan sukses di pasar Kamboja karena didukung dengan distributor yang handal dan sangat menguasai pasar, yakni Dynamic Argon,” ujar Director Sales & Marketing Consumer Health PT Dexa Medica, Andrew Sulistya.

Dengan pengalaman mengekspor produknya selama 18 tahun ke Kamboja, Dexa melihat potensi pasar herbal di Kamboja yang sangat potensial. Dengan pertumbuhan pasar rata-rata dalam kurun waktu 2012-2017 (CAGR) mencapai 8 persen, penjualan produk herbal di Kamboja pada 2017 mencapai 27649.5 juta KHR atau sekitar US$6.88 juta. Ke depannya, produk obat herbal modern akan dipasarkan di sejumlah negara di Asia dan Afrika.

Tren penggunaan obat-obatan herbal, tidak hanya terjadi di Kamboja tetapi juga secara global. Menurut jurnal penelitian yang diterbitkan oleh Springer International Publishing, tingginya perhatian terhadap obat-obatan herbal modern ini karena rendahnya efek samping, efektif, dan harga yang terjangkau. Faktor ini yang memprediksikan kebutuhan pasar terhadap obat herbal pada akhir tahun 2023 mencapai US$111 miliar dengan pertumbuhan tahunan CAGR sekitar 7,2 persen dalam kurun waktu 2017-2023. (*)

Iklan

OCBC Dukung UMKM Lewat Ruang Kreasi by OCBC

52 hari lalu

OCBC Dukung UMKM Lewat Ruang Kreasi by OCBC

Sinar Mas Land Gelar Festival Pasar Rakyat Go Digital

6 Februari 2024

Sinar Mas Land Gelar Festival Pasar Rakyat Go Digital

Kota Deltamas Selenggarakan Festival Kebudayaan Jepang, Bertajuk Deltamas Matsuri 2023

6 Februari 2024

Kota Deltamas Selenggarakan Festival Kebudayaan Jepang, Bertajuk Deltamas Matsuri 2023

200 Sambungan Rumah Terpasang di Timor Tengah Selatan

23 Januari 2024

200 Sambungan Rumah Terpasang di Timor Tengah Selatan

Gerakan Donasi Mukena untuk Pemberdayaan Perempuan

22 Januari 2024

Gerakan Donasi Mukena untuk Pemberdayaan Perempuan

Summarecon dan SouthCity Investasi Untuk Bangun Mal di Kawasan SouthCity

21 Januari 2024

Summarecon dan SouthCity Investasi Untuk Bangun Mal di Kawasan SouthCity

Penyebab Cedera Lutut saat Olah Raga

18 Januari 2024

Penyebab Cedera Lutut saat Olah Raga

Cegah Kanker Prostat dengan Deteksi Dini

18 Januari 2024

Cegah Kanker Prostat dengan Deteksi Dini

Waspadai Penyakit Low Back Pain Menyerang Usia Muda

18 Januari 2024

Waspadai Penyakit Low Back Pain Menyerang Usia Muda

Deteksi Dini Kanker Payudara

10 Januari 2024

Deteksi Dini Kanker Payudara