Pomona, Starup Adtech Pertama di Indonesia yang Berfokus pada Sales Conversion
Jumat, 3 Agustus 2018 15:03 WIB
INFO BISNIS – Pomona, startup advertising tech (adtech) pertama di Indonesia yang berfokus pada sales conversion untuk industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) mengumumkan, bahwa kini para pelaku industri FMCG dapat mengetahui tingkat penjualan produk dari aktivitas pemasaran yang dilakukan melalui inovasi teknologi. Hal itu dinilai dapat turut mengembangkan industri FMCG di Indonesia.
Ide ini bermula dari gagasan Benz Budiman dan Ariawan Suwendi, CEO dan CTO Pomona yang juga merupakan para pendiri Pomona, yang tergerak atas tingginya permintaan para pelaku industri FMCG di Indonesia, yang ingin mengetahui secara lebih akurat apa yang sebenarnya konsumen butuhkan. Di samping itu, para pelaku industri selama ini tidak dapat secara akurat mengetahui, apakah aktivitas pemasarannya berujung pada transaksi atau sales. Padahal, menurut data dari eMarketer, dari total jumlah belanja iklan di Indonesia pada 2017 yang berjumlah US$ 15,2 miliar atau sekitar Rp 200 triliun, 61 persennya berasal dari industri FMCG.
Menurut Benz Budiman, inovasi ini menyasar celah dalam mengetahui sales conversion yang selama ini masih dilakukan dengan cara konvensional. Pomona merupakan pionir dan satu-satunya startup yang berfokus pada ranah sales conversion. Advertising technology atau yang umum disebut sebagai adtech, merupakan kategori dalam dunia startup yang melakukan digitalisasi dalam industri advertising atau periklanan.
Ariawan Suwendi yang telah berkecimpung selama lebih dari 10 tahun dalam industri teknologi di Sillicon Valley mengatakan, Pomona mampu membantu menghubungkan para pelaku industri FMCG dengan konsumen, dan memahami kebutuhan konsumennya secara lebih akurat melalui teknologi yang digunakan. “Pomona menggunakan teknologi Optical Character Recognition (OCR) dan Machine Learning serta mengimplementasikan Sales Call-to-Action tool pada platform omni-channel Pomona, sebagai solusi yang lebih efektif dan efisien untuk mengatasi permasalahan tersebut,” tutur Benz.
Teknologi OCR merupakan teknologi yang mengautomatisasi proses pembacaan struk menjadi lebih cepat, sedangkan machine learning dapat membantu menganalisa dan memverifikasi keakuratan dari data tersebut. Kedua teknologi ini adalah teknologi yang diimplementasikan dalam platform omni-channel Pomona. Omni-channel merupakan konsep yang diusung Pomona, yang menitikberatkan pada pengalaman konsumen dalam berbelanja menggunakan beragam saluran yang terintegrasi, dan dapat memberikan kemudahan serta pengalaman bagi konsumen kapan dan di manapun.
Di samping manfaat yang Pomona tawarkan kepada para pelaku industri FMCG, Pomona juga hadir dengan membawa manfaat bagi para konsumen melalui teknologi yang dapat membuat konsumen memiliki gaya hidup yang lebih hemat. “Dengan hadirnya Pomona, kini konsumen bisa mendapatkan cashback dari setiap aktivitas belanjanya yang dilakukan, hanya dengan cara mengunggah foto struk pembelian ke platform Pomona. Cashback yang diperoleh ini dapat mengurangi beban biaya konsumen dalam berbelanja kebutuhan sehari-harinya, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan lainnya,” kata Devyana Tarigan, General Manager Marketing Communication PT. Sinar Sosro, yang merupakan salah satu grup besar di industri FMCG di Indonesia yang sudah bekerja sama dengan Pomona. (*)